Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Banyak Perempuan di Dunia Dipaksa Menikah Sebelum Mereka Siap?

11 Oktober 2024   08:28 Diperbarui: 11 Oktober 2024   08:35 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Pernikahan dini. | Unicef via KOMPAS.com

Keempat, pemberdayaan ekonomi. Memberikan pelatihan keterampilandan peluang kerja bagi perempuan.

Memberikan pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan akses terhadap modal adalah langkah penting dalam memberdayakan perempuan secara ekonomi.

Dengan dukungan jaringan sosial dan mentoring yang tepat, perempuan dapat mengembangkan usaha mereka dan meningkatkan taraf hidup keluarga mereka.

Selain itu, penting juga untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perempuan untuk berwirausaha, seperti akses yang mudah terhadap informasi pasar, perlindungan hukum, dan dukungan kebijakan pemerintah.

Kelima, kerjasama antar sektor. Pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah ini.

Pemberdayaan perempuan merupakan tanggung jawab bersama. Pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta memiliki peran yang saling melengkapi dalam upaya mencapai kesetaraan gender.

Dengan koordinasi dan sinergi yang baik, serta partisipasi aktif masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil dan setara bagi perempuan. Melalui berbagai program dan inisiatif, kita dapat memberdayakan perempuan untuk mencapai potensi penuh mereka dan berkontribusi bagi pembangunan masyarakat.

Kesimpulan, pernikahan dini merupakan masalah kompleks yang memerlukan solusi komprehensif. Meskipun tantangannya besar, upaya-upaya yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang positif. Dengan kerja sama semua pihak, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi perempuan di seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun