Keempat, pemberdayaan ekonomi. Memberikan pelatihan keterampilandan peluang kerja bagi perempuan.
Memberikan pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan akses terhadap modal adalah langkah penting dalam memberdayakan perempuan secara ekonomi.
Dengan dukungan jaringan sosial dan mentoring yang tepat, perempuan dapat mengembangkan usaha mereka dan meningkatkan taraf hidup keluarga mereka.
Selain itu, penting juga untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perempuan untuk berwirausaha, seperti akses yang mudah terhadap informasi pasar, perlindungan hukum, dan dukungan kebijakan pemerintah.
Kelima, kerjasama antar sektor. Pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah ini.
Pemberdayaan perempuan merupakan tanggung jawab bersama. Pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta memiliki peran yang saling melengkapi dalam upaya mencapai kesetaraan gender.
Dengan koordinasi dan sinergi yang baik, serta partisipasi aktif masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil dan setara bagi perempuan. Melalui berbagai program dan inisiatif, kita dapat memberdayakan perempuan untuk mencapai potensi penuh mereka dan berkontribusi bagi pembangunan masyarakat.
Kesimpulan, pernikahan dini merupakan masalah kompleks yang memerlukan solusi komprehensif. Meskipun tantangannya besar, upaya-upaya yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang positif. Dengan kerja sama semua pihak, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi perempuan di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H