Alina mengkuatirkanku. Tragedi Mei, membuatnya ingat pada negaranya, yang ia tinggalkan entah untuk sampai kapan. Ia beruntung, pergi sebelum kejadian yang pernah ia duga itu benar-benar terjadi.  Meski jejaknya, membuatku merana. Tetapi aku bahagia, masih ada namaku dalam ingatannya. Alina, aku juga mengkuatirkanmu tetapi lebih tepatnya  merindukanmu. Meski saat ini, aku tidak sedang berharap kamu untuk pulang.
Kisah sebelumnya :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!