Perang perlawanan para ulama membela proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 tidak terlepas dari pengaruh semangat keagamaan yang islami. karena Islam merupakan agama yang sempurna, ajarannya tidak hanya tentang beribadah saja, bahkan mencintai negara pun merupakan hal yang diharuskan.Â
Cinta tanah air juga merupakan kesadaran akan tanggung jawab pemenuhan kewajiban-kewajiban atas negara. Rasulullah SAW, dalam piagam mandinah memutuskan bahwa semua warga negara adalah satu tangan atas yang lainnya, bahu- membahu melawan ancaman dan permusuhan atas tanah mereka, bekerja sama satu dengan yang lainnya untuk memwujudkan kepentingan mereka, menajaga darah, hak, dan kehormatan mereka.
Kemuliaan cinta tanah air merupakan suatu yang wajar menurut agama. Karena tujuannya adalah memakmurkan bumi sebagaiman dalam firman Allah SWT, yang artinya: "Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu memakmurkannya," [QS, Hud: 61].
 Ajaran islamlah yang mendasari peran para ulama dan santri untuk melanjutkan perjuangan melawan tentara sekutu pada perang 10 November 1945 di Surabaya.Â
Pemerintah Republik Indonesia yang belum melakukan perlawanan yang nyata terhadap tentara sekutu Inggris dan NICA, maka para ulama pada tanggal 21-22 Oktober 1945, melalui Perhimpunan Nahdlatul Ulama melaksanakan Rapat Besar Wakil Daerah seluruh Jawa dan Madura.Â
Mengajukan Resolusi Jihad pada pemerintah Republik Indonesia, dengan menyatakan: "Memohon dengan sangat kepada pemerintah Indonesia supaya menentukan sikap dan tindakan yang nyata serta sepadan terhadap tiap-tiap usaha yang akan membahayakan kemerdekaan agama dan negara Indonesia, terutama terhadap Belanda dan kaki tangannya. Supaya pemerintah melanjutkan perjuangan yang bersifat "sabilillah" untuk tegaknya Negara Republik Indonesia yang merdeka dan beragama Islam."Â
Melalui Kyai besar KH. Hasyim Asy'ari yang mengeluarkan fatwa jihad, 17 September 1945. Semangat para Santri dalam perang meraih kemerdekaan Indonesia semakin kuat.Fatwa ini antara lain berbunyi:
Â
- Hukumnya memerangi orang kafir yang merintangi kemerdekaan kita sekarang ini adalah fardlu'ainbagi tiap-tiap orang Islam;
- Â
- Hukumnya orang meninggal dalam peperangan melawan NICA serta kompotannya adalah mati syahid;
- Â
- Hukumnya orang yang memecah persatuan kita sekarang ini adalah wajib dibunuh.
Â
Kebangkitan Rakyat Indonesia
Proklamasi kemerdekaan telah membangkitkan semangat rakyat, rakyat menjadi tidak takut dengan tentara sekutu Inggris dan NICA Belanda yang menang dalam Perang Dunia II. Tentara sekutu Inggris dan NICA sebanyak 6.000 serdadu Goerkha dari India yang akan mendarat pada 25 Oktober 1945 di Surabaya dengan bertujuan mengambil interniran Belanda dari Jepang.