Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan LIVEWORKSHEET dalam pembelajaran pada siswa Smk Plus Ysb Suryalaya tahun pelajaran 2021/2022
Oleh: Juanita Fauzia Zachra
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keterampilan dasar Tindakan keperawatan adalah suatu disiplin ilmu yang sangat penting bagi dunia Pendidikan juga dunia Kesehatan yang menyangkut kehidupan Kesehatan manusia, mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang pada kehidupan nyata berhubungan dengan status sehat dan sakit manusia.  Begitu penting mata pelajaran tersebut sehingga suatu ketika  membuka pintu kelas, menemukan peserta didik sedang kacau. Ada yang duduk diatas bangku, ada yang menjadi seorang 'musisi' dengan memukul meja, ada yang menjadi pelukis dipapan tulis, ada yang bermain catur, ada yang sedang merayu seorang gadis, dan terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu (Grafura L, 2016).
Masih banyak masalah-masalah yang ada dalam pembelajaran diantaranya peserta didik masih diluar kelas padahal, bel masuk sudah berbunyi, peserta didik baru kembali dari laboratorium/ moving class/bengkel/lapangan olahraga, peserta didik belum siap saat guru masuk kelas, peserta didik terlambat masuk, peserta didik banyak yang membolos, peserta didik masih dikantin padahal jam pelajaran sudah dimulai, peserta didik yang sering tidak masuk, peserta didik baru melaksanakan ulangan harian pada pelajaran sebelumnya, peserta didik yang tidak tertarik dengan materi gurunya, peserta didik tidak aktif didalam kelas, peserta didik sulit menerima pelajaran dari gurunya, peserta didik sulit menerima penjelasan dari gurunya, peserta didik update status saat pelajaran, peserta didik menggambar saat mata pelajaran gurunya, peserta didik sulit berinteraksi dengan lainnya, peserta didik tidak termotivasi, peserta didik ngobrol dengan temannya saat pelajaran berlangsung, peserta didik tidur saat pelajaran gurunya, peserta didik tidak bekerja dengan baik Bersama kelompoknya, peserta didik tampak mengantuk, peserta didik mengerjakan tugas pelajaran lain, peserta didik tidak memanfaatkan kesempatan untuk bertanya, peserta didik mengeluhkan materi dan cara mengajar gurunya, peserta didik kehilangan konsentrasi (Grafura L, 2016) serta sekelumit permasalahan kelas lainnya.
Percaya atau tidak terdapat fenomena menarik disekolah. Pertama, ada dua pandangan siswa terhadap institusi sekolah, yaitu sekolah menyenangkan karena adanya teman-teman dan sekolah terasa menyebalkan karena harus masuk kelas. Kedua, adanya perbedaan rasa antara guru dan peserta didik. Kedua pihak secara fisik memang selalu berkumpul dan bertemu diruang yang disebut kelas. Namun, sebenarnya mereka tidak berminat dan terpaksa untuk bertemu. Fenomena-fenomena inilah yang terjadi dibanyak sekolah termasuk di tempat saya sebagai guru mengajar di jurusan asisten keperawatan kelas XI jenjang sekolah Smk Plus Ysb Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat.
Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut bahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Merdeka Belajar dalam Penentuan Kelulusan Peserta Didik dan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2020/2021. Untuk mendukung program merdeka belajar yang dicanangkan oleh pemerintah maka pembelajaran harus berubah dari konvensional menjadi pembelajaran yang bermakna, salah satu cara untuk menyajikan pembelajaran yang bermakna maka diperlukan suatu media pembelajaran yang kekinian yang sesuai dengan perkembangan peserta didik pada jamannya, maka pilihan penulis jatuh kepada inovasi pembelajaran menggunakan liveworksheet. Dengan liveworksheet guru dan siswa dapat berinteraksi dengan adanya materi serta lembar kerja peserta didik yang dapat dikerjakan langsung oleh peserta didik, dan nilai otomatis yang akan didapatkan oleh gurunya serta diharapkan dengan penggunaan liveworksheet dapat meningkatkan minat belajar peserta didik maka judul penelitian tindakan kelas ini adalah Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan LIVEWORKSHEET dalam pembelajaran pada siswa Smk Plus Ysb Suryalaya tahun pelajaran 2021/2022.
- Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apakah Minat belajar siswa kelas XI Asisten Keperawatan Pada Mata Pelajaran Keterampilan dasar Tindakan keperawatan dapat ditingkatkan melalui Metode Pembelajaran Pemanfaatan Liveworksheet dalam pembelajaran?
2. Bagaimanakah Metode Pembelajaran menggunakan Liveworksheet dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa pada Mata Pelajaran Keterampilan dasar Tindakan keperawatan?
- Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah Minat Belajar Siswa kelas XI Asisten Keperawatan Pada Mata Pelajaran Keterampilan dasar Tindakan keperawatan dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan Liveworksheet dalam pembelajaran?
2. Untuk mengetahui bagaimanakah peningkatan Minat Belajar Siswa kelas XI Asisten Keperawatan diSmk Plus Ysb Suryalaya Pada Mata Pelajaran Keterampilan dasar Tindakan keperawatan melalui pemanfaatan Liveworksheet dalam pembelajaran.
1.4 Manfaat Penelitian
         Manfaat yang bisa didapatkan dari penelitian tindakan kelas ini diharapkan:
1. Bagi siswa adalah agar dapat meningkatkan minat siswa dalam proses Pembelajaran Keterampilan dasar Tindakan Keperawatan hingga pada akhirnya diharapkan dapat mengenal alat-alat Kesehatan dengan baik dan benar
2. Bagi Guru adalah agar dapat memberikan variasi pembelajaran melalui pemanfaatan liveworsheet dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa serta menambah wawasan cara mengajar dengan model pembelajaran yang sesuai dengan keterampilan dan keadaan anak didik.
3. Bagi Sekolah adalah dapat meningkatkan mutu pendidikan disekolah serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tahap akhir
BAB II
LANDASAN TEORI
Â
Â
2.1 Kajian Teori
Guru yang profesional harus memiliki dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, metodologi yang efektif, selalu berusaha mengasah kompetensi melalui pelatihan dan kemauan belajar seumur hidup, kegemaran membaca buku, serta kegiatan penelitian. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran guru wajib melaksanakan PTK dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru.
Pembelajaran (learning)merupakan kunci keberhasilan Pendidikan, karena inti dari Pendidikan tiada lain adalah dipembelajaran (core of education is learning). Baik buruknya kualitas Pendidikan sangat tergantung pada mutu pembelajaran yang dikelola oleh guru. Pendidikan yang bermutu bersumber atau berpangkal dari mutu pembelajaran yang berkualitas yang dikelola oleh guru professional (Yudhistira D: 2013)
1. Minat Belajar
Minat diartikan sebagai "kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan" sedangkan "berminat" diartikan mempunyai (menaruh) minat, kecenderungan hati kepada, ingin (akan) (Depdiknas, 2013: 1152). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah, keinginan (Depdiknas, 2013: 656). Sedang minat menurut Mahfudz Shalahuddin adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan, Sementara itu menurut Soeganda Poerbakawatja dan Harahap, minat diartikan kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar (Poerbakawatja dan Harahap, 2012: 214).
Minat adalah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang untuk melakukan suatu aktivitas. Dengan minat orang akan berusaha mencapai tujuannya. Oleh karena itu minat dikatakan sebagai salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan. Ada dua aspek yang dikandung oleh minat antara lain aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif mengandung pengertian bahwa minat selalu didahului oleh pengetahuan, pengetahuan, pemahaman dan konsep yang diperoleh dan dikembangkan dan pengalaman atau hasil interaksi dengan lingkungannya. Aspek afektif menunjukkan pada derajat emosional yang dinyatakan dalam bentuk proses menilai untuk menentukan kegiatan yang disenangi. Jadi, suatu aktivitas bila disertai dengan minat individu yang kuat, maka ia akan mencurahkan perhatiannya dengan baik terhadap aktivitas tersebut. Aspek minat manusia dalam mengikuti pembelajaran Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan sangat kuat, maka akan merupakan dasar pula untuk menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, yang dapat memenuhi keinginan siswa untuk belajar disertai perhatian yang besar. Istilah minat banyak dipakai dalam berbagai bidang dan situasi, tapi dalam uraian ini akan lebih diarahkan pada bidang pendidikan khususnya dalam bidang pembelajaran (Depdiknas, 2013: 756). Minat adalah proses perkembangan dan pengarahan perilaku atau kelompok, agar individu atau kelompok itu menghasilkan keluaran yang diharapkan, sesuai sasaran yang ingin dicapai organisasi (Sumanto, 2014: 168). Minat merupakan istilah yang lebih umum yang merujuk pada seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkannya, dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan (Sobur, 2013: 268). Minat adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suat tujuan (kebutuhan) (Djaali, 2013: 101).
Minat belajar tidak hanya bergantung pada kemampuan, namun juga bergantung pada apakah seseorang memilih tujuan penguasaan (tujuan mempelajari), yang fokusnya adalah mempelajari suatu kemampuan baru dengan baik; atau tujuan kinerja, yang fokusnya adalah mendemonstrasikan atau memperlihatkan kemampuan kita pada orang lain. Dengan demikian orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi berbeda dari orang lain dalam cara berikut:
1. Mereka mencari tanggung jawab pribadi untuk mencari solusi dari permasalahan. Ini berarti mereka mengambil inisiatif untuk menemukan hasil, kadang-kadang bahkan ketika itu bukanlah masalah mereka.
2. Mereka membutuhkan umpan balik yang cepat pada kinerja mereka. Mereka biasanya sangat frustasi ketika tidak menerima umpan balik, dan lebih cepat lebih baik.
3. Mereka menetapkan tujuan tepat yang menantang. Mereka dengan semangat tinggi ingin mengontrol kesuksesan mereka sendiri, mereka tidak ingin meraih sesuatu atau apa pun secara kebetulan.
4. Mereka ingin mengembangkan diri, sehingga mereka menetapkan tujuan yang menantang tapi yang mereka anggap memiliki setidaknya kesempatan 50% untuk dicapai (Intan, 2014: 40-41).
Terdapat banyak pandangan dan pembahasan dari banyak ahli di bidang psikologi pendidikan maupun psikologi pembelajaran terkait dengan motivasi, banyaknya pandangan dan pembahasan menghasilkan definisi yang banyak pula, tetapi pada intinya motivasi ialah dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang ataupun di luar diri seseorang, baik disadari ataupun tidak untuk melakukan suatu tindakan. Mc. Donald (dalam Djamarah, 2012: 114) mengatakan bahwa, minat adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Minat ialah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu (Syah, 2013: 134). Abraham Maslow (Uno, 2014: 41) mengatakan seseorang termotivasi karena memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan yang dimaksud menurut Maslow yaitu: Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan Fisiologis yaitu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan-kebutuhan lain terpenuhi. Yang termasuk dalam kebutuhan jenis ini adalah makanan, rumah, pakaian, udara, dan sebagainya. Kebutuhan akan Rasa Aman Kebutuhan rasa aman ini termasuk kebutuhan akan keselamatan dari ancaman fisik atau kehilangan, serta merasa terjamin. Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi. Kebutuhan akan Cinta Kasih/Kebutuhan Sosial Yaitu kebutuhan akan cinta kasih seperti rasa diterima oleh kelompok, perasaan dihargai dan dihormati oleh orang lain. Kebutuhan akan Penghargaan Manusia setelah melakukan pekerjaan atau tugas, maka manusia cenderung untuk mendapatkan penghargaan dan ingin mendapatkan peengakuan dari orang lain. Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan berprestasi yang erat kaitannya dengan kebutuhan untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimiikinya. Kebutuhan aktualisasi diri sering juga disebut dengan kebutuhan untuk menjadi dirinya sendiri. Pada hakikatnya minat belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku (Uno, 2014: 23). Contoh, peserta didik yang termotivasi karena ingin berprestasi pada setiap mata pelajaran yang dia tempuh, selalu berusaha membaca buku dimalam hari pada mata pelajaraan yang akan diajarkan oleh pendidik. Jadi kebutuhan yang ingin dia penuhi adalah berprestasi. Itulah contoh motivasi yang berasal dari dalam diri. Contoh kedua, peserta didik yang termotivasi untuk belajar karena mendapat janji dari pendidik untuk mendapat hadiah, maka dia bersemangat untuk belajar. Itulah contoh motivasi yang berasal dari luar (Asrori, 2012: 183). Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa minat merupakan berbagai usaha yang dilakukan sehingga seseorang melakukan sesuatu. Bila dihubungkan dengan proses belajar, maka minat dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak untuk melakukan kegiatan belajar.
2. Unsur-Unsur Minat Belajar
Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat peserta didik dalam belajar. Menurut Sumadi Suryabrata (2012: 14) "perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas yang dilakukan. Kemudian Wasti Sumanto (2014: 32) berpendapat "perhatian adalah pemusatan tenaga dan kekuatan jiwa tertentu kepada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas".
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Apabila kita memperhatikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk dalam mata pelajaran Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan, secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik). Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa dalam mata pelajaran Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan, dapat dilihat pada faktor kurikulum, faktor dari dalam diri siswa, faktor metode mengajar, faktor guru, serta sarana dan prasarana, termasuk penggunaan multimedia pembelajaran. Beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, menurut Totok Susanto, sebagai berikut:
- Memotivasi dan cita-cita
- Keluarga
- Peranan guru
- Sarana dan prasarana
- Teman pergaulan
- Mass media (Sardiman 2015: 74).
Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman (Purwanto, 2014: 85). Dalam proses pembelajaran, unsur kegiatan belajar memegang peranan yang vital. Oleh karena itu, penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar peserta didik agar dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi peserta didik. Kaitannya dengan minat, guru dalam pembelajaran terutama pada mata pelajaran Keterampilan dasar tindakan keperawatan harus bisa memberikan suatu inovatif yang baru untuk menarik minat peserta didik, agar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan. Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha yang dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Peserta didik yang memiliki keinginan belajar, maka peserta didik cepat dan dapat mengerti dan mengingatnya.
Dari pengertian minat dan pengertian belajar seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.
2.2. Media Dan Lembar Kerja Peserta Didik Menggunakan Liveworksheet
Pendidik atau guru adalah profesi mulia. Dari tangan seorang guru, kemudian lahirlah berbagai profesi lainnya. Dari tangan seorang guru pula, berbagai pekerjaan muncul. Melalui kreatifitas dan keahlian guru, berbagai capaian diraih oleh seseorang.
Perkembangan informasi dan teknologi yang kian pesat tak dapat dihindari dan menjadi bagian penting dari Pendidikan harus melek teknologi, mengikuti perkembangan terkini, serta menyesuaikan dan memanfaatkannya dalam pembelajaran. Hal ini penting mengingat pembelajaran yang berkembang saat ini hampir dipastikan memanfaatkan teknologi didalamnya. Pembelajaran sudah tak terbatasi oleh ruang dan waktu. Pembelajaran dapat dilakukan dimanapun, kapanpun, serta tidak mengenal jarak. Oleh karena iu, revolusi pembelajaran menjadi satu keniscayaan.
Keterbatasan sarana dan prasarana yang ada disekolah bukan lagi menjadi halangan apalagi menghambat kreatifitas dan inovasi dalam pembelajaran. Semua masalah yang berkaitan dengan sarana pembelajaran dapat diselesaikan dengan penguasaan metode dan media. Oleh karena itu, belajar dan menguasai teknologi serta perkembangan yang ada didalamnya menjadi keharusan bagi pendidik. Perkembangan informasi teknologi yang tidak mungkin untuk dibendung selayaknya mampu diaplikasikan dalam pembelajaran.
Untuk mewujudkan itu semua inovasi pembelajaran adalah jawaban alernatif yang menjadikan guru melek teknologi dan bahkan mampu menguasainya untuk kemudian dimanfaatkan dalam pembelajaran. Keterbatasan sarana dan prasarana yang selama ini menjadi masalah terbesar dan kerap dikeluhkan oleh pendidik dapat diatasi dengan inovasi Pendidikan dan pembelajaran. Inovasi pembelajaran 4.0 menekankan pada penguasaan metode pembelajaran oleh pendidik, aplikasinya didalam kelas, serta pengembangannya dalam pembelajaran. Inovasi pembelajaran memanfaatkan seluruh potensi yang ada, termasuk penguasaan teknologi serta penerapannya dalam pembelajaran (Joenaidy AM, 2019). Dan aplikasi yang digunakan unuk menunjang penelitian tindakan kelas ini adalah aplikasi liveworksheet.
Liveworksheet adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat materi dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) interaktif secara online. Depdiknas (Darusman, 2008:17) menyatakan LKPD adalah lembaran yang berisikan pedoman bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan yang terprogram. Liveworksheet adalah salah satu  platform yang menyediakan tempat untuk guru  membuat e-worksheet atau lembar kerja yang dapat dikerjakan secara online. Aplikasi ini menarik dan sangat mudah digunakan.
Pada aplikasi liveworksheet kita dapat menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk video, mp3, gambar atau simbol-simbol menarik lainnya yang tentu nya dapat membuat siswa termotivasi untuk belajar. Selain digunakan untuk menyampaikan video pembelajaran, liveworksheet juga dapat digunakan untuk membuat lembar kerja peserta didik (LKPD) yang dapat dikerjakan secara online.
LKPD Interaktif dengan Liveworksheets, menyajikan bentuk lembar kerja interaktif yang praktikal dan mudah untuk diadaptasi di kelas masing-masing khususnya secara daring. Kelas ini akan secara khusus mengajak pembelajar untuk memahami pengertian tujuan dan fungsi lembar kerja peserta didik (LKPD), komponen-komponen LKPD, langkah-langkah menyusun LKPD, kriteria kualitas LKPD, serta bagaimana membuat LKPD tradisional yang dapat dicetak menjadi LKPD interaktif dengan self-correction menggunakan Liveworksheets.
2.3 Penelitian Yang Relevan
Sebagai gambaran dari judul penelitian tindakan kelas penerapan model problem based learning berbantuan lkpd liveworksheet untuk meningkatkan keaktifan mental siswa pada pembelajaran tematik kelas VA SD negeri nogopuro. Merupakan salah satu inovasi dari guru agar dapat menyajikan pembelajaran yang interaktif dan bermakna. Salah satu model yang dapat diaplikasikan adalah PBL dimana siswa diberikan suatu masalah kemudian secara kelompok atau mandiri siswa memecahkan masalah tersebut. Untuk mempermudah siswa dalam memecahkan masalah, guru memberikan LKPD menggunakan aplikasi liveworksheet dimana siswa tinggal mengetik langsung melalui gawai mereka. Pembelajaran akan berhasil optimal jika siswa secara antusias mengikuti setiap prosesnya, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning berbantuan LKPD live worksheet. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas Va SD Negeri Nogopuro, Depok, Sleman. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi dan angket. Hasil penelitian ini terdapat peningkatan keaktifan mental belajar siswa rata-rata 71,91% pada siklus I menjadi 86,27% pada siklus 2. Dengan demikian, hasil ini menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran problem based learning berbantuan LKPD live worksheet dapat meningkatkan keaktifan mental siswa.
2.4. Kerangka berpikir
Syntax kegiatan pembelajaran dengan menggunakan liveworksheet pertama kali yang  disiapkan adalah pembuatan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Media Pembelajaran serta lembar kerja peserta didik (LKPD) digital Liveworksheet.
Pembelajaran dimulai dengan berdoa, mengecek presensi siswa, memberitahukan mengenai kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran, membagi siswa dalam beberapa kelompok, kemudian memberikan pemberian tugas yang belum diajarkan, berupa materi dan lembar kerja peserta didik (LKPD). Tugas yang diberikan oleh peserta didik adalah membuat analisis alat-alat kesehatan berupa rangkuman fungsi setiap alat sumber nya bisa didapat secara mandiri. Tujuan pemberian tugas adalah untuk mendorong peserta didik agar aktif mandiri tanpa bantuan dari gurunya terlebih dahulu. Mereka bisa berkomunikasi dengan kelompoknya kecuali dengan guru kelas. Peserta didik diberi waktu untuk berdiskusi mengeksplorasi menggali pengetahuan serta mencari berbagai informasi sehingga tumbuh kerangka berpikir kreatif sesuai dengan konsep materi yang diberikan.
Kemudian dilakukan apersepsi, peserta didik satu persatu dalam kelompoknya akan dimintai pertanggungjawaban tentang hasil dari pemberian tugas terstruktur. Disini anak diajak melakukan elaborasi yaitu mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang alat Kesehatan. Keaktifan peserta didik dirangsang agar bisa menggali dan bahkan bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami, kemudian sisipkan ice breaking dalam pembelajaran, dan untuk meningkatkan keaktifan seluruh siswa maka lembar kerja peserta didik digital mulai dikerjakan dan pastinya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran meningkat terakhir adalah pengambilan kesimpulan dari siswa yang ditunjuk serta kesimpulan dari guru.
Adapun kondisi awal, tindakan dan kondisi akhir pada siswa kelas XI jurusan asisten perawat Sekolah Menengah Kejuruan Plus Ysb Suryalaya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.1 kondisi awal, Tindakan dan Kondisi Akhir
BAB III
METODE PENELITIAN
Seting Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Plus Ysb Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat, pada semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021-2022, sedangkan Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Asisten Keperawatan Smk Plus Ysb Suryalaya. Hal ini dilakukan didalam mata pelajaran Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan pencapaian kompetensi Menerapkan penggunaan alat-alat kesehatan sesuai dengan fungsinya pada kelas XI Asisten Keperawatan sebanyak 35 orang siswa disemester ganjil dan genap.
Desain Penelitian
Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari berbagai model action research, terutama action research, terutama classroom action research Dialah orang pertama yang memperkenalkan action reasearch. Konsep pokok action research menurut Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen itu dipandang sebabagi satu siklus. Secara visual hubungan keempat komponen dalam sistem siklus dapat dilukiskan dalam beberapa model bentuk siklus PTK dibawah ini.Â
SIKLUS PELAKSANAAN PTK
- Model-1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Model John Elliot)
- Model Kemmis dan Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan Kurt Lewin seperti telah diuraikan, hanya komponen acting dan observing dijadikan satu kesatuan karena keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan, terjadi dalam waktu yang sama. Model Kemmis dan MC Taggart yang terdiri dari 4 komponen, yaitu:
- Perencanaan (Planning)
- Tindakan (Acting)
- Pengamatan (Observing)
- Refleksi (Reflecting)
- Pada model ini komponen tindakan dan pengamatan dijadikan sebagai satu kesatuan karena pada kenyataannya antara implementasi tindakan dan pengamatan merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Kedua kegiatan tersebut akan dilakukan pada waktu bersamaan. Tindakan yang dilakukan pada setiap siklus akan selalu dievaluasi, dikaji, dan direfleksi dengan tujuan meningkatkan efektivitas tindakan pada siklus berikutnya.
- Setiap siklus dalam penelitian ini meliputi prosedur berikut ini:
- Siklus I
- Perencanaan (Planning)
- - Â Menganalisis Kompetensi Dasar (KD).
- - Â Menyusun RPP sesuai KD.
- - Â Menyiapkan sumber belajar.
- - Â Menyiapkan instrument untuk guru dan siswa.
- - Â Menyiapkan instrument kemampuan literasi untuk siswa.
- - Â Menyiapkan LKPD Liveworksheets.
- Tindakan (Acting)
- - Guru mengucapkan salam kemudian mengkondisikan siswa berdoa dan belajar.
- - Guru memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
- - Guru menyampaikan materi pembelajaran menggunakan liveworksheet.
- - Guru membentuk kelompok belajar
- - Guru memberi waktu siswa untuk berdiskusi
- - Guru memberikan setiap siswa untuk berbicara hasil diskusi
- - Guru memberikan penyegaran berupa ice breaking
- - Guru memberikan beberapa soal Latihan dalam LKPD Liveworksheet
- - Guru memberikan motivasi penanaman karakter
- - Guru memberi evaluasi terhadap hasil pembelajaran
- Pengamatan (Observing)
- - Observasi (kolaborasi) mengamati kegiatan guru pada saat pembelajaran dan mengamati siswa dengan instrument untuk guru dan siswa.
- - Guru mengevaluasi hasil observasi.
- - Mengevaluasi hasil tes siswa pada akhir siklus.
- Refleksi (Reflecting)
- Guru memberikan refleksi dengan cara menunjuk siswa secara acak untuk mengkomunikasikan pengalamannya menyelesaikan soal LKPD.
- Guru memandu siswa membuat kesimpulan secara lisan siswa ditunjuk secara acak.
- Guru memberitahukan agenda pelajaran selanjutnya
- Siklus II
- Perencanaan (Planning)
- - Â Menganalisis Kompetensi Dasar (KD).
- - Â Menyusun RPP sesuai KD.
- - Â Menyiapkan sumber belajar.
- - Â Menyiapkan instrument untuk guru dan siswa.
- - Â Menyiapkan instrument kemampuan literasi untuk siswa.
- - Â Menyiapkan LKPD Liveworksheets.
- Tindakan (Acting)
- - Guru mengucapkan salam kemudian mengkondisikan siswa berdoa dan belajar.
- - Guru memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
- - Guru menyampaikan materi pembelajaran menggunakan liveworksheet.
- - Guru membentuk kelompok belajar
- - Guru memberi waktu siswa untuk berdiskusi
- - Guru memberikan setiap siswa untuk berbicara hasil diskusi
- - Guru memberikan penyegaran berupa ice breaking
- - Guru memberikan beberapa soal Latihan dalam LKPD Liveworksheet
- - Guru memberikan motivasi penanaman karakter
- - Guru memberi evaluasi terhadap hasil pembelajaran
- Pengamatan (Observing)
- - Observasi (kolaborasi) mengamati kegiatan guru pada saat pembelajaran dan mengamati siswa dengan instrument untuk guru dan siswa.
- - Guru mengevaluasi hasil observasi.
- - Mengevaluasi hasil tes siswa pada akhir siklus.
- Refleksi (Reflecting)
- Guru memberikan refleksi dengan cara menunjuk siswa secara acak untuk mengkomunikasikan pengalamannya menyelesaikan soal LKPD.
- Guru memandu siswa membuat kesimpulan secara lisan siswa ditunjuk secara acak.
- Guru memberitahukan agenda pelajaran selanjutnya
- Hasil refleksi dari siklus I dan siklus II diatas akan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan Langkah berikutnya. Nilai skor ketuntasan minimal (SKM) merupakan acuan dalam penentu keberhasilan dalam pembelajaran, Dalam tahap refleksi akan ada komunikasi antara peneliti dan kolaborator (observer) mengenai keberhasilan proses pembelajaran.
- Berikut ini tabel jadwal kegiatan penelitian.
- Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian
- No
- Kegiatan
- Bulan
- Jun
- Jul
- Agst
- Sept
- Okt
- 1.
- Tahap Persiapan Penelitian
- Penyusunan dan pengajuan proposal
- Pengajuan Proposal
- Perizinan Penelitian
- 2.
- Tahap Pelaksanaan
- Pengumpulan data
- Analisis Data
- 3.
- Tahap Penyusunan Laporan
- Secara perorangan (individual) dianggap telah tuntas belajar apabila daya serap siswa mencapai 70. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
- NA = Skor Perolehan X 100
- Â Â Â Â Â Skor maksimal
- Secara klasikal, dianggap telah tuntas belajar apabila mencapai 80% dari jumlah siswa yang mencapai daya serap minimal 70.
- Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
- NA = Skor Perolehan X 100
- Â Â Â Â Â Skor maksimal
- Bila ketuntasan siswa lebih dari 75 % maka pembelajaran yang dilaksanakan guru dapat dikatakan berhasil. Tetapi bila ketuntasan belajar 45 siswa kurang dari 75 % maka pengajaran yang dilaksanakan guru belum berhasil.
- Indikator Keberhasilan
          Adapun indikator keberhasilan belajar siswa adalah:
- Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
- Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus (TIK) telah tercapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.
Taraf atau tingkatan keberhasilan proses belajar mengajar yang baru dilaksanakan secara keseluruhan adalah Hasil observasi guru dan siswa menunjukkan adanya peningkatan interaksi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar dan pembelajaran dengan prosentase masing-masing mencapai 75%. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Kriteria penskoran minat siswa adalah sebagai berikut :
a. Keaktifan
1. Aktif mengajukan pertanyaan.
2. Semangat dalam belajar.
3. Keterlibatan dalam pembelajaran.
4. Aktif dalam pembelajaran.
b. Keberanian
1. Berani mengajukan pertanyaan dan menanggapi pendapat tanpa perintah guru terlebih dulu.
2. Berani mengajukan pertanyaan dan menanggapi pendapat setelah ada perintah guru
3. Berani mengajukan pertanyaan dan menanggapi pendapat tetapi dengan dorongan teman.
4. Berani melaporkan hasil / presentasi.
c. Kerjasama
1. Kekompakan dalam kelompok.
2. Kesamaan pendapat. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
3. Penyatuan pendapat.
4. Tidak pasif dalam kelompok.
Skor pengamatan aktivitas serta minat siswa kemudian dianalisis dan dikategorikan dengan pedoman sebagai berikut :
    Tabel 3.3 Skala Kategori Penilaian Observasi aktivitas yang menunjukan minat Siswa
Skala rata-rata skor
Kategori
10-12
Sangat Baik
7-9
Baik
4-6
Cukup
1-3
Kurang
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pedoman keberhasilan belajar siswa sesuai dengan standar nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 75 dengan ketuntasan belajar mencapai lebih dari 75%. Jika dalam penelitian ini lebih dari 75% siswa mencapai standar nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan maka penelitian ini dikatakan berhasil dan berakhir.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim T. 2019. Cara asyik jadi guru inovatif sebuah pengalaman belajar inovasi pembelajaran berbasis TIK. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.Â
Joenaidy AM. 2018. Guru Asyik Murid Fantastik: Yogyakarta: Diva Press.
Joenaidy AM. 2019. Konsep dan strategi pembelajaran diera revolusi industry 4.0. Yogyakarta: Diva Press.
Grafura L, Wijayanti A (2016). 100 Masalah Pembelajaran Identifikasi dan solusi masalah teknis pengelolaan pembelajaran dikelas. Yoyakarta: Ar-ruzz media.
Walker DT. 2018. Teach like finland. Jakarta: PT.Gramedia.
Yudistira D. 2013. Menulis Penelitian Tindakan Kelas Yang Apik. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Achru A. 2019. Pengembangan Minat Belajar Dalam Pembelajaran. UIN Alauddin Makasar: Jurnal Pendidikan.
Aswan. 2016. Strategi Pembelajaran Berbasis Paikem. Yogyakarta: CV. Aswaja Pressindo.
Mahmud, Priatna T. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Teori Dan Praktik: Bandung: Tsabita.
Mualimin, Cahyadi RA. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Teori Dan Praktik. Pasuruan: Ganding Pustaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H