Mohon tunggu...
Just Riepe
Just Riepe Mohon Tunggu... Guru (Honorer) -

I am a simple people (Reading, writing, singing, watching, traveling)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sisa-sisa Cinta

18 Maret 2017   19:11 Diperbarui: 18 Maret 2017   19:59 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.imgrum.org

“Iya, iya, sekali lagi makasih ya, Mas,” jawab Miranti.

***

Hari berikutnya mereka bertemu lagi, kadang saat berangkat atau saat pulang kerja. Tentu mereka jadi sering saling menyapa, bercerita, bercanda atau tertawa. Mereka pun menjadi semakin akrab. Dan, Miranti memanggil Han dengan panggilan Mas, karena usianya lebih tua.

“Ran, kalau gak salah, dulu Kamu sering diantar jemput sama lelaki yang tinggi-tinggi itu, agak item, rambutnya sedikit gondrong, sekarang kemana dia? Kok jarang keliatan bareng lagi?” tanya Mas Han suatu waktu saat mereka sedang menunggu bis.

Miranti terdiam sejenak, “Ohh itu, gak tahu, dicaplok buaya kali, Mas!” Miranti menjawab ketus, dia sudah cuek berbicara di depan Mas Han.

“Kok gitu sih, Ran?”

“Lha wong dianya juga buaya, pantes banget kalau akhirnya dia sendiri yang dicaplok buaya!” ketus Miranti lagi, jelas sekali ada rasa kesal di sana, mungkin kesal pada lelaki buaya yang tengah dibicarakan. “Lho, kok Mas bisa tahu sih? Jangan-jangan Mas udah mata-matain aku dari dulu? Atau jangan-jangan, Mas naksir aku, ya?” tuding Miranti bercanda, tapi Mas Han terlihat sedikit salah tingkah.

“Idiihh! Siapa yang naksir, enak aza!” sewot Mas Han. Miranti hanya tersenyum, puas.

“Eh, tuh bis nya udah dateng, yuk siap-siap, kayanya kosong,” tunjuk Mas Han, sambil beranjak ke tepi halteu, menunggu bis yang sebentar lagi akan berhenti. Miranti mengikuti. Masih ada senyum tersisa di bibir mereka.

***

“Mas, besok ada waktu gak? Aku mau pindahan, aku mau ngontrak rumah aza, bantuin ya?” pinta Miranti suatu waktu, saat mereka kembali sama-sama menunggu bis, sepulang kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun