Namun, sejak sebulan yang lalu, Mas Han tidak pernah lagi datang mengunjunginya. Hanya sms saja yang mengabarkan kalau dia sedang sibuk di kantor, karena sekarang Mas Han dipercaya memegang jabatan baru sebagai kepala bagian produksi. Tentu saja tanggung jawabnya semakin bertambah, dia dituntut untuk bisa mengerjakan seluruh rangkaian produksi dengan baik. Dan jelas, berdampak pada pengaturan waktunya yang menjadi tidak stabil. Termasuk jadwal ketemunya dengan Miranti.
Sejujurnya Miranti merasa senang dengan keberhasilan Mas Han, karena secara tidak langsung, dirinya ikut mensupport agar Mas Han bersedia menerima promosi jabatan itu. Namun, jika dampaknya menjadi seperti ini, Miranti tidak merasa senang sepenuhnya. Ada satu sisi dalam hatinya yang merasa haknya telah dirampas.
Dan, hari ini adalah Jumat sore, seharusnya Mas Han sudah datang, namun setelah lama ditunggu, belum ada tanda-tanda dia akan muncul.
“Dia tidak datang lagi!” bisiknya kesal. Matanya tidak lepas dari bayangan dirinya di cermin, “Huuhh...!” Miranti menghela nafas, pikirannya mulai kacau. “Apakah dia sudah tidak suka lagi sama aku?!” rungutnya, “Atau si Wida sudah tahu hubungan ini, makanya dia dijaga ketat!” tuduhnya kesal, “Ternyata semua lelaki itu sama saja, tidak ada yang bisa dipercaya!”
“Mas, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Mas gak mau menemuiku lagi? Aku benar-benar gak kuat, Mas. Aku kangen banget sama Kamu!” teriaknya dengan suara keras, matanya tak lepas dari cermin. Hatinya mulai meronta-ronta, kerinduannya pada Mas Han telah membutakan pikirannya. Ok, deh, aku telpon aza ke hp-nya, pikirnya. Tapi, kalau yang ngangkat si Wida sialan itu gimana? Huh! Kesalnya dalam hati. Biarin! Bilang saja salah sambung!
Miranti pun benar-benar menelepon Mas Han, namun beberapa kali dihubungi tak pernah diangkat. Tuuhh kan? Dia emang mau ninggalin aku! Mas, kok Kamu tega sih! Ya sudah, aku sms aza!
Miranti segera mengirim sms :
Mas...
Tanpa diduga, ada jawaban dari Mas Han.
Ya... ada apa?
Hah... dia ngebales, lonjak hatinya girang. Lalu dengan segera, Miranti pun mengirim sms lagi :