Mohon tunggu...
JovanGaming77
JovanGaming77 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Profesi sebagai Instagram Scroller Profesional

Halo! Gweh suka main game dan olahraga. Jangan lupa laik dan subskreb ya guis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelaksanaan Demokrasi Liberal di Indonesia

3 September 2024   14:44 Diperbarui: 3 September 2024   14:45 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://sma13smg.sch.id/materi/masa-demokrasi-liberal-di-indonesia-1950-1959/

Pada masa demokrasi liberal, situasi di Indonesia cenderung tidak stabil sehingga berdampak pada seluruh aspek kehidupan di Indonesia. Hal ini mempengaruhi keputusan Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959. Dekrit tanggal 5 Juli 1959 mengatur pembubaran Dewan Konstituante dan penetapan kembali UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Hal ini juga meninggalkan UUDS tahun 1950 yang telah diberlakukan sebelumnya. Selain itu juga dibentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS). Dekrit 5 Juli 1959 secara resmi mengakhiri demokrasi liberal dan melanjutkan demokrasi terpimpin.

5. Dampak dari Demokrasi Liberal

Pelaksanaan demokrasi liberal memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan politik Indonesia. Di satu sisi, demokrasi liberal memberikan pengalaman berdemokrasi yang lebih terbuka dan bebas. Namun, di sisi lain, ketidakstabilan politik yang ditimbulkan mengakibatkan kekecewaan masyarakat.

Selain itu, demokrasi liberal juga memberikan dampak terhadap kemajuan ekonomi Indonesia. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kebijakan-kebijakan ekonomi yang dijalankan pemerintah Indonesia pada periode demokrasi liberal.

Kesimpulan

Masa demokrasi liberal di Indonesia (1950-1959) merupakan periode penting dalam sejarah Indonesia. Sistem ini menjanjikan kebebasan individu, partisipasi politik yang luas, serta pembatasan kekuasaan pemerintah. Namun, dalam praktiknya, demokrasi liberal di Indonesia menghadapi berbagai kendala, seperti ketidakstabilan politik akibat persaingan antar partai yang terlalu ketat, pergantian kabinet yang sering, dan kondisi ekonomi yang tidak kondusif.

Kegagalan dalam mengelola perbedaan pendapat dan kepentingan antar partai politik, ditambah dengan tekanan ekonomi dan sosial, menyebabkan sistem ini tidak dapat berjalan secara efektif. Akibatnya, muncul ketidakpuasan di kalangan masyarakat dan elite politik. Puncaknya adalah dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang mengakhiri era demokrasi liberal dan membawa Indonesia memasuki era demokrasi terpimpin.

Demokrasi liberal di Indonesia merupakan sebuah eksperimen yang menarik namun belum berhasil. Meskipun demikian, sistem ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan politik di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Fandy, 10 Manfaat Belajar Sejarah Dalam Kehidupan Sehari-Hari!, Gramedia Blog, diakses pada 30 Juli 2024, pukul 14:14. https://www.gramedia.com/literasi/manfaat-belajar-sejarah/ 

Maksum Rangkuti, Demokrasi Liberal : Ciri dan Dampak, Fakultas Hukum UMSU, diakses pada 2 Agustus 2024, pukul 20:58. https://fahum.umsu.ac.id/demokrasi-liberal-ciri-dan-dampak/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun