Mohon tunggu...
E.M.Joseph.S
E.M.Joseph.S Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa hukum semester 8 UT

Pria, INFJ

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembentukan Peraturan Perundangan: Alur dan Asas

9 April 2024   19:25 Diperbarui: 9 April 2024   19:32 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ASAS FORMIL

Singkatnya, asas formil pembentukan perautran perundangan merupakan asas yang merujuk pada formalitas dalam menciptakan peraturan perundangan, yang meliputi:

Kejelasan tujuan;

Intinya suatu peraturan perundangan harus punya tujuan dan kehendak yang jelas ingin dicapai.

Kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;

Pada intinya, peraturan perundangan harus dibuat oleh lembaga atau pejabat yang berwenang melakukannya. Bila tidak, maka peraturan perundangan itu dapat dibatalkan atau batal demi hukum.

Untuk hal ini, ada hal yang menarik ketika kita membaca risalah PHPU sengketa pemilu, dimana salah satu pihak menyatakan ketidakabsahan pengangkatan Pejabat lewat (permendagri 4/2003) dan mempersoalkan lembaga kepresidenan yang menerbitkan peraturan perundangan tersebut, yang dibantah oleh saksi ahli bahwa permen tersebut sah, dan dengan demikian, legitim. Karena putusan MK terhadap PHPU belum terbit, maka penulis tidak bisa berpendapat hal tersebut benar atau tidak.

Kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;

Pada intinya, pembuatan peraturan perundangan harus berisikan materi yang sesuai dan selaras dengan jenis dan hierarki peraturan perundangan. Misal, tidak bisa isi dari peraturan Menteri berbunyi seperti undang-undang yang dibuat DPR, dan sebagainya.

Dapat dilaksanakan;

Intinya konten peraturan perundangan masih dalam lingkup penalaran yang wajar untuk diimplementasikan. Parameter yang digunakan dalam hal ini merujuk pada tiga hal yang setidaknya meliputi landasan filosofis, landasan yuridis, dan landasan sosiologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun