Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024 Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Sahabat Hilang

15 Januari 2025   19:21 Diperbarui: 15 Januari 2025   19:21 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah dengan Microsoft Designer

"Assalamu'alaikum. Mbak Haura yang cantik. Saya nggak ganggu 'kan?" chat dari nomor misterius itu.

"Siapa orang iseng ini? Kalau Romi nggak mungkin. Aku sudah menyimpan nomornya," batinku.

Tak lama kemudian, nomor asing itu menelepon. Aku ragu untuk mengangkat teleponnya. Khawatir kalau si penelepon berniat buruk seperti dalam kabar sosial media akhir-akhir ini.

"Ayolah angkat, Mbak. Saya cuma ingin kenalan."

Chat itu hanya kubaca. Tak kurespon sama sekali. Aku yakin kalau si penelepon memang berniat jahat. Dari identitas yang biasa disematkan pada akun WhatsApp juga tidak ada.

Kembali pemilik nomor asing itu mengirimkan chat, sebuah gambar. Aku penasaran, foto apa yang dikirimkannya padaku. Alangkah terkejutnya aku saat melihat foto itu.

Foto aku dan Titin saat berlibur di pantai Drini yang dikirimkan. Ada tambahan caption,"kamu cantik sekali, Mbak. Maukah jadi kekasihku? Aku mantan Titin. Kenal Titin 'kan?"

Aku tak percaya dengan apa yang kubaca. Kulihat pada layar handphone, orang yang mengaku mantan Titin itu masih mengetikkan chat.

"Aku ambil nomor dan fotomu dari handphone Titin, Mbak."

Belum lagi kuterima chat yang masih diketikkan lelaki itu, aku langsung membalas dengan makian-makian. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun