"Assalamu'alaikum. Mbak Haura yang cantik. Saya nggak ganggu 'kan?" chat dari nomor misterius itu.
"Siapa orang iseng ini? Kalau Romi nggak mungkin. Aku sudah menyimpan nomornya," batinku.
Tak lama kemudian, nomor asing itu menelepon. Aku ragu untuk mengangkat teleponnya. Khawatir kalau si penelepon berniat buruk seperti dalam kabar sosial media akhir-akhir ini.
"Ayolah angkat, Mbak. Saya cuma ingin kenalan."
Chat itu hanya kubaca. Tak kurespon sama sekali. Aku yakin kalau si penelepon memang berniat jahat. Dari identitas yang biasa disematkan pada akun WhatsApp juga tidak ada.
Kembali pemilik nomor asing itu mengirimkan chat, sebuah gambar. Aku penasaran, foto apa yang dikirimkannya padaku. Alangkah terkejutnya aku saat melihat foto itu.
Foto aku dan Titin saat berlibur di pantai Drini yang dikirimkan. Ada tambahan caption,"kamu cantik sekali, Mbak. Maukah jadi kekasihku? Aku mantan Titin. Kenal Titin 'kan?"
Aku tak percaya dengan apa yang kubaca. Kulihat pada layar handphone, orang yang mengaku mantan Titin itu masih mengetikkan chat.
"Aku ambil nomor dan fotomu dari handphone Titin, Mbak."
Belum lagi kuterima chat yang masih diketikkan lelaki itu, aku langsung membalas dengan makian-makian.Â
***