Kuusap punggung sahabatku itu.
"Apa perlu aku bicara sama dia. Biar kukasih pelajaran si Surya itu?" tanyaku, sedikit kesal karena ada lelaki yang berani mempermainkan sahabatku.
"Nggak usah. Nanti dia juga bisa suka sama kamu!" Aku tercengang saat mendengar kalimat itu.
"Eh...aku nggak akan nikung-lah!"
Titin tersenyum dengan tatap mata sayunya. Sosok perempuan yang biasa kuat itu, jadi terlihat kehilangan semangat.
***
Malam harinya, aku menyelesaikan tugas dari Pak Fahrul karena ditunggu sampai pukul sepuluh malam.Â
Saat sedang mengedit naskah tugasku, handphone berulang kali bergetar. Kurasa itu kelakuan teman-teman kuliah yang juga masih mengerjakan tugas dari Pak Fahrul. Ingin tanya ini-itu. Nah, daripada aku terganggu dan tidak bisa menyelesaikan tugas tepat waktu, handphone tak kusentuh.
Setelah selesai mengedit dan mengirimkan tugas ke link google form dari Pak Fahrul, barulah aku membuka handphone. Ada beberapa notifikasi telepon dan pesan WhatsApp. Seperti tebakanku, ada beberapa teman yang mau tanya tugas. Ada juga nomor baru.Â
Nomor baru itu miscall lima kali. Lalu ada chat juga.Â
Kubuka chat dari nomor baru itu. Kukerutkan dahi saat membaca chat yang masuk.