Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Puluh Tahun Kemudian

9 September 2024   00:19 Diperbarui: 9 September 2024   15:20 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gimanapun, perempuan itu seneng digombali," ujarnya, sambil mengambil lagi nasi dan lauk yang kumasak.

Aku menatapnya sambil tersenyum. Kedua tanganku merapikan piring dan gelasku yang sudah kosong. Dalam hati aku sangat bersyukur memilikinya, lelaki yang dulu tak kucintai sama sekali.

***

"Afzal! Keluar kamu!"

Dari dapur kudengar suara lelaki berteriak di luar rumah.

"Salsa, keluar! Jangan coba sembunyikan Afzal dan menikah!"

Kukerutkan dahi. Penasaran dengan pemilik suara yang sangat kasar dan tidak sopan. Bicara seperti di hutan saja.

Aku mematikan kompor dan melepas celemek. Segera kulangkahkan kaki menuju luar rumah. 

Lelaki bersuara berat itu semakin tak terkendali ucapannya. Sumpah serapah keluar tanpa terfilter.

Kubuka pintu perlahan. Begitu pintu terbuka, aku terperanjat saat melihat sosok lelaki yang tadi bersuara tanpa ampun.

"Intan? Kamu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun