Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Puluh Tahun Kemudian

9 September 2024   00:19 Diperbarui: 9 September 2024   00:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Salsa, Ibu juga seneng dan bahagia lho berjodoh dengan ayahmu ini. Padahal dulu Ibu patah hati, sepatah-patahnya."

Tangan kiri Mas Amar yang mengusap kepala Salsa, singgah di kepalaku sejenak. Menoyor kepalaku pelan.

***

Seminggu berlalu. Salsa kini lebih bisa menerima apa yang sudah digariskan Illahi untuknya. Aku sangat bersyukur.

Saat ini dia sedang diajak jalan-jalan sama Mas Amar. Aku sendiri tak ingin mengganggu romantisme ayah dan putrinya. Patah hati hanya bisa diringankan dari cinta pertama seorang anak perempuan.

Aku yang tadi berbelanja ke pasar, asyik memasak menu spesial untuk Salsa dan ayahnya. Mereka, terutama Mas Amar, paling senang makan di rumah daripada jajan di luar, meski sedang bepergian jauh.

Kata Mas Amar, masakanku bisa menjadi mood booster baginya. 

"Gombal!" seruku.

Mas Amar tertawa keras saat mendengar ucapanku itu. Lalu dia memelukku dan mencium keningku.

"Gombalanku itu cuma untuk kamu. Biar kamu seneng dan makin cinta sama aku."

Aku hanya tersenyum kata-kata garing darinya. Tapi memang itu salah satu caranya merawat cintaku untuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun