Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setelah Dia Lakukan Dulu

15 Januari 2024   15:13 Diperbarui: 15 Januari 2024   16:21 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sampun, Pak. Tadi Mala sudah makan," jawabku singkat.

"Kamu tuh jangan kebiasaan jajan. Makannya dibiasakan di rumah. Makanan ibumu itu enak. Ngalahin makanan dari restoran," kelakar Bapak.

"Iya, Pak. Mala tahu. Tapi tadi Mala sudah kelaparan. Kalau Mala nggak segera jajan, lambung bisa kambuh."

Kutemani Bapak yang menikmati makan sambil merasakan angin semilir di persawahan kampung. Aku tak tahu, apakah aku akan seperti ini terus. Berhadapan dengan sawah, sawah dan sawah. Kutatap langit biru. Kubertanya dalam hati, kelak aku akan jadi apa.

***

Seperti itulah kegiatanku kalau di rumah. Tak seperti Mas sama Mbakku yang sejak kecil diperlakukan seperti raja dan ratu. 

"Mereka itu sudah capek dengan pekerjaan di kantor. Nggak seperti kamu," ujar Ibu kalau aku protes dengan perlakuan ibu dan bapak terhadapku.

"Halah. Dulu pas mereka belum bekerja, mereka juga nggak disuruh-suruh ke sawah."

Aku benar-benar merasa dianaktirikan oleh kedua orang tuaku. Sungguh tega sekali mereka memperlakukan bungsunya ini.

"Bungsu itu bukan berarti manja kan, Non?" tanya Dion ketika aku curhat tentang perlakuan orangtuaku.

"Kamu justru harus bersyukur, kamu dididik mandiri begitu," lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun