Jemari ibu mengusap air mataku.
Kualihkan pandanganku ke arah Rian. Kuanggukkan kepala dan tersenyum. Rona wajahnya cair seketika.
Ya. Aku yakin tadi dia sangat kacau karena kehadiran Juna. Dia khawatir akan membuat keluarganya malu.
Kini dia telah mendengar sendiri dari bibirku akan keputusanku. Dengan disaksikan orang-orang terkasihku dan terkasihnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!