Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sebuah Keputusan Besar

27 Februari 2020   14:59 Diperbarui: 19 Juli 2020   08:16 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jantungku berdegup kencang kala hendak menyalami Rian. Penampilan Rian lain dari biasanya.

**

Acara lamaran hendak dimulai.

"Sebelum acara dilanjutkan, izinkan saya bicara dengan Ira, pak..." Rian meminta izin kepada kedua orangtuaku dan semua yang ada di ruang tamu.

Hatiku tidak karuan. Perasaanku tidak enak. Namun aku ikuti langkah Rian yang telah keluar dari ruang tamu. 

Rian mengambil tempat di kursi teras. Aku duduk di sampingnya. 

Lama Rian terdiam. Aku menjadi bingung dengan sikapnya. Dengan ragu aku memulai berbicara.

"Mas mau bicara apa?"

Rian menghela nafas. 

"Ir, hidup berumah tangga itu tak hanya untuk satu dua hari. Tak hanya menyatukan lelaki dan perempuan..."

"Iya, mas..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun