Jerapah mengangguk pelan.
"Iya. Coba kamu lakukan saja. Kalau masih hatimu kesal juga, basuh muka. Itu cara terakhir..."
Tutul melakukan hal yang diucapkan Jerapah. Dan sedikit demi sedikit Tutul merasakan hatinya tak semarah tadi.
**
"Coba sekarang kamu ceritakan, mengapa kamu marah pada Loreng. Kalian kan masih bersaudara..."
Tutul segera menceritakan kisahnya. Ternyata sebelumnya Tutul dan Loreng beberapa kali bertanding lari dari rumahnya sampai lapangan. Siapa yang paling cepat sampai, dialah pemenangnya. Dan pemenangnya akan diberi satu binatang buruan oleh yang kalah.
Akhirnya pertandingan ketiga dilakukan. Mereka berdua memberi aba-aba secara bersama-sama. Kemudian keduanya berlari cepat demi menjadi pemenang.
Dalam pertandingan pastinya ada yang menang dan ada yang kalah. Tutul-lah yang menang. Tutul bersorak kegirangan. Dia akan mendapatkan binatang untuk dimakan tanpa harus berburu.
Sementara Loreng tampak kecewa. Selama ini jika bertanding, dialah yang menang. Loreng melangkah gontai ke tengah hutan untuk berburu binatang. Binatang buruan yang akan diberikan kepada Tutul.
Tutul mengikuti langkah Loreng. Dia sangat bahagia. Baru kali ini dia menang dalam pertandingan lari melawan Loreng.
Mereka duduk di bawah pohon. Mereka memandangi sekitar hutan untuk mencari mangsa. Tak lama kemudian muncullah beberapa rusa. Rusa-rusa itu bermain, berlarian tanpa rasa khawatir akan binatang buas.