Mohon tunggu...
Gus Memet
Gus Memet Mohon Tunggu... Relawan - Santri Kafir

Ada dari satu suku kata

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dompet (Father and Son Diary II)

18 Mei 2023   22:11 Diperbarui: 18 Mei 2023   23:04 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Foto Keluarga" (dokumen pribadi. Foto: Gun, caption: Anna)

"Siapa saja?"

"Sebentar Dama datang dengan calon suaminya. Kamar tamu sekarang ditempati Wuri, anggota keluarga baru kita."

Ini kali ke dua Damar kuajak ke sana. Dulu, kami hanya duduk-duduk di bangku halaman. Kali ini Anna memintaku menginap. "Kamu seperti hantu, susah dapat momentum bersamamu. Tidur sini ya, Dimas... eh, Damar. Maaf. Tante selalu lupa menyebut namamu. Mau minum apa? kopi, teh?"

Aku minta kopi, Mha juga. Anna minta kami terus ke atas, dia belok ke dapur yang lokasinya berada di posisi terdepan rumahnya. "Arfi.., ada Uncle!" teriaknya sambil berlalu.

Arfi, suami Anna, nongol dari kamar di lantai dua pondok kayu utama. "Hai, piye kabarmu?" ia mengulurkan tangan.

"Alhamdulillah. Udah fit."

"O iya. Anna cerita kamu habis oprasi. Ini anakmu?"

"Iya. Dia penasaran pengen lihat Om Arfi bikin golok. Makanya mumpung ada acara keluarga di Jogja, tak ajak ke sini."

"Oh, gitu. Ya udah, naiklah dulu. Aku lagi bicara sama Illu."

Illuminati, dua belas tahun, anak tunggal Arfi dan Anna, penyandang disleksia. Aku dan Mha naik ke lantai dua pondok ke dua yang bolehlah disebut ruang keluarga. Anakku tak henti terkagum-kagum pada arsitektur rumah Tante Anna. "Disainernya bernama Mas Enyenk, pengidap scizophrenia," kataku.

"Wow."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun