Mohon tunggu...
Yuniarto Hendy
Yuniarto Hendy Mohon Tunggu... Jurnalis - Dosen Bahasa Indonesia di Beijing

Youtube: Hendy Yuniarto

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Gadis Perbatasan

10 April 2020   10:12 Diperbarui: 10 April 2020   10:55 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gadis perbatasan (dokpri)

"Ya, banyak orang asing yang mengatakan seperti itu karena kami punya banyak pulau dan pantai yang indah." Jawabku klasik jika aku mau sombong tentang negaraku.

"bagaimana kau bisa sampai sini ?" Ia mungkin akan pelan-pelan mengenalku dan akupun akan mengenalnya dengan pelan-pelan.

"ceritanya panjang. Aku selalu ingin tahu dan ingin melihat secara langsung tentang negara ini dan bagaimana kehidupan orang-orang." Kuharap jawabanku tak menyinggung perasaannya.

"banyak orang yang kutemui juga mengatakan sama sepertimu. Aku tak tahu bagian mana yang ingin mereka ketahui." Ia paham bagaimana orang asing memiliki perspektif yang sama.

"kupikir kau mengerti banyak hal tentang apa yang terjadi di luar sana. Bagaimana caramu tahu tentang semua itu ?". Aku harap kedua kalinya tak akan menyinggung.

 "aku kuliah di ibukota selama hampir 6 tahun dan menguasai dua bahasa asing." Katanya mengisyaratkan ia belajar banyak hal tentang budaya-budaya manusia. Mungkin ia juga mengisyaratkan untukku agar tak meragukannya.

"kau sangat pintar. Namun apakah itu tak lantas membuatmu mengerti keadaan di negaramu lalu menginginkan yang lebih baik di luar sana ?"

"mereka menginginkan keadaan lebih baik meski dengan berbagai resiko, namun aku tak menghiraukan, memilih untuk menjelaskan hal-hal yang orang luar sepertimu tahu."

"seperti mereka yang bekerja ilegal di perkotaan atau dipaksa menjadi PSK." Berharap aku tak mengucapkan kesalahan.

"tak hanya itu saja. Keadaan yang sebenarnya mungkin lebih buruk".

"lalu bagaimana jika yang lain merasakan kebebasan dan kenyamanan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun