Mohon tunggu...
Johansyah Syafri
Johansyah Syafri Mohon Tunggu... Editor - Pelayan Publik

Kata Imam Syafi'i, "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Legenda Desa Jemenang, Harlah pada 12 Februari

14 Februari 2023   23:53 Diperbarui: 15 Februari 2023   13:55 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor dan aparatur Pemerintah Desa Jemenang (Foto: Pemerintah Desa Jemenang) 

Bisa jadi, keladi-keladi tersebut sengaja dibudidayakan untuk diambil umbinya sebagai salah sumber bahan makanan masyarakat pada waktu itu.

Jenis keladi ada sekitar 600 species, sebanyak 150 species di antaranya ditanam untuk dijadikan bahan makanan. Salah satunya keladi air.

Pindah ke Tempat Sekarang

Akibat terjadi serangan wabah penyakit di Air Keladian (Jemenang Lame), pada tahun 1776 pindah ke lokasi sekarang (Jemenang sekarang). Lokasinya di pinggir Sungai Bihek (Birek).

Pada saat kepindahan dari Air Keladian ke lokasi desa saat ini, terbentuk satu desa baru, yakni Desa Tanjung Menang.

Artinya, antara warga Jemenang dan Tanjung Menang, memiliki leluhur yang sama. Satu nenek puyang.

Wabah penyakit apa yang menyebabkan pindahnya lokasi desa dari Air Keladian ke tempat sekarang?

Sejauh ini tak ada "jejak digital" yang bisa menerangkannya yang bisa dijadikan referensi.

Namun, bila dikaitkan dengan nama awal Jemenang, yakni Tanjung Rengit/Ringit (lafaz dalam bahasa Jemenang: ghengit), lokasinya di Air Keladian, serta makna rengit menurut KBBI V, bisa jadi wabah tersebut disebabkan nyamuk.

Rengit adalah serangga kecil (sejenis nyamuk). 

Serangga yang hidup dengan "dua alam" adalah seranggga semiakuatik (hidup di air dan di darat), di mana kehidupan fase larvanya adalah air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun