Bisa jadi, keladi-keladi tersebut sengaja dibudidayakan untuk diambil umbinya sebagai salah sumber bahan makanan masyarakat pada waktu itu.
Jenis keladi ada sekitar 600 species, sebanyak 150 species di antaranya ditanam untuk dijadikan bahan makanan. Salah satunya keladi air.
Pindah ke Tempat Sekarang
Akibat terjadi serangan wabah penyakit di Air Keladian (Jemenang Lame), pada tahun 1776 pindah ke lokasi sekarang (Jemenang sekarang). Lokasinya di pinggir Sungai Bihek (Birek).
Pada saat kepindahan dari Air Keladian ke lokasi desa saat ini, terbentuk satu desa baru, yakni Desa Tanjung Menang.
Artinya, antara warga Jemenang dan Tanjung Menang, memiliki leluhur yang sama. Satu nenek puyang.
Wabah penyakit apa yang menyebabkan pindahnya lokasi desa dari Air Keladian ke tempat sekarang?
Sejauh ini tak ada "jejak digital" yang bisa menerangkannya yang bisa dijadikan referensi.
Namun, bila dikaitkan dengan nama awal Jemenang, yakni Tanjung Rengit/Ringit (lafaz dalam bahasa Jemenang: ghengit), lokasinya di Air Keladian, serta makna rengit menurut KBBI V, bisa jadi wabah tersebut disebabkan nyamuk.
Rengit adalah serangga kecil (sejenis nyamuk).Â
Serangga yang hidup dengan "dua alam" adalah seranggga semiakuatik (hidup di air dan di darat), di mana kehidupan fase larvanya adalah air.