Mohon tunggu...
Johan Pratama Ishaq
Johan Pratama Ishaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Nama : Johan Pratama Ishaq NIM (Nomor Induk Mahasiswa) : 41521010028 Program Studi : Teknik Informatika Fakultas : Ilmu Komputer Dosen Pengampu : Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Instansi : Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tugas Besar 2 "Pemikiran Panopticon oleh Jeremy Bentham dan Kejahatan Struktural Menurut Anthony Giddens"

30 Mei 2023   12:39 Diperbarui: 30 Mei 2023   12:39 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi / Johan Pratama Ishaq 

3. Menciptakan Kontrol Sosial yang Lebih Besar

Panopticon juga memiliki tujuan untuk menciptakan kontrol sosial yang lebih besar. Dengan memanfaatkan efek pengawasan yang konstan, diharapkan tahanan akan menginternalisasi norma-norma dan nilai-nilai yang diharapkan oleh masyarakat. Konsep Panopticon ini dapat diterapkan di berbagai institusi sosial, seperti penjara, sekolah, kantor, pabrik, atau lingkungan masyarakat, dengan tujuan mengarahkan perilaku individu sesuai dengan norma dan kepentingan sosial.

Mengapa Tujuan Ini Dianggap Penting?

Konsep Panopticon dianggap penting oleh Jeremy Bentham karena ia meyakini bahwa pengawasan yang konstan dapat mempengaruhi perilaku tahanan dengan beberapa alasan sebagai berikut:

1. Pembentukan Kebiasaan

Pengawasan konstan dalam Panopticon dapat membentuk kebiasaan yang diinginkan. Dalam lingkungan yang terus-menerus diawasi, tahanan akan cenderung berperilaku secara konsisten sesuai dengan aturan dan harapan pengawas. Seiring berjalannya waktu, kebiasaan ini akan terinternalisasi dan menjadi bagian dari perilaku sehari-hari. Dalam hal ini, pengawasan yang ketat ini bertujuan untuk membentuk perilaku yang diinginkan menjadi kebiasaan yang berkelanjutan.

2. Dapat Mempengaruhi Norma dan Internalisasi Nilai

Bentham meyakini bahwa pengawasan yang diawasi secara terus-menerus dapat mempengaruhi tahanan untuk menginternalisasi norma dan nilai-nilai yang diinginkan oleh masyarakat. Dengan merasa selalu diawasi, tahanan akan secara otomatis mencoba menyesuaikan perilaku mereka dengan norma dan aturan yang berlaku, bahkan tanpa pengawasan langsung. Hal ini dapat menciptakan kontrol sosial yang efektif dengan membuat individu menginternalisasi perilaku yang diinginkan sebagai bagian dari identitas dan moralitas mereka.

3. Sebagai Pencegah dan Juga Dapat Mengendalikan Diri Perilaku

Bentham melihat pengawasan dengan konsep Panopticon sebagai alat untuk mencegah pelanggaran dan perilaku yang tidak diinginkan. Dengan adanya pengawasan yang efisien dan konstan, tahanan akan berpikir dua kali sebelum melanggar aturan atau melakukan tindakan yang melanggar norma sosial. Mereka akan mengontrol diri mereka sendiri karena sadar akan adanya pengawasan yang dapat menindak mereka. Hal ini dapat menciptakan efek deterensi yang kuat dalam masyarakat.

4. Rasa Takut yang Diawasi Secara Terus-menerus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun