Mohon tunggu...
Johan Pratama Ishaq
Johan Pratama Ishaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Nama : Johan Pratama Ishaq NIM (Nomor Induk Mahasiswa) : 41521010028 Program Studi : Teknik Informatika Fakultas : Ilmu Komputer Dosen Pengampu : Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Instansi : Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tugas Besar 2 "Pemikiran Panopticon oleh Jeremy Bentham dan Kejahatan Struktural Menurut Anthony Giddens"

30 Mei 2023   12:39 Diperbarui: 30 Mei 2023   12:39 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi / Johan Pratama Ishaq 

Giddens menekankan pentingnya memahami kejahatan struktural dalam upaya untuk mencegah dan mengatasi ketidakadilan sosial. Hal ini melibatkan perubahan dalam struktur sosial, ekonomi, dan politik yang memungkinkan terjadinya kejahatan struktural. Giddens mendorong perubahan kebijakan, undang-undang, dan praktek yang bertujuan untuk mengurangi ketidaksetaraan dan ketidakadilan dalam masyarakat.

Makna Kejahatan Korupsi

Menurut Anthony Giddens, kejahatan korupsi memiliki makna yang kompleks dan terkait erat dengan struktur sosial dan agensi individu. Giddens menganggap korupsi sebagai contoh konkret dari kejahatan struktural yang terjadi dalam masyarakat modern.

Pertama-tama, Giddens melihat korupsi sebagai hasil dari ketidakadilan struktural dalam masyarakat. Korupsi terjadi ketika individu atau kelompok menggunakan posisi atau kekuasaan mereka untuk memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok dengan cara yang melanggar norma dan aturan yang ada. Struktur sosial yang tidak adil dan ketidakseimbangan kekuasaan menciptakan insentif dan peluang bagi individu untuk terlibat dalam tindakan korupsi.

Giddens menekankan bahwa korupsi tidak dapat dipahami hanya sebagai tindakan individu yang jahat atau moral yang buruk. Lebih dari itu, korupsi adalah manifestasi dari ketidakadilan dalam struktur sosial yang memungkinkan tindakan korupsi terjadi. Korupsi menjadi mungkin karena adanya ketimpangan akses terhadap sumber daya, kekuasaan yang terkonsentrasi, dan kelemahan dalam sistem pengawasan dan akuntabilitas.

Dalam teori strukturasi, Giddens memandang korupsi sebagai fenomena yang terkait erat dengan dimensi objektif dan subjektif struktur sosial. Dimensi objektif mengacu pada pola-pola tindakan yang terlihat dalam praktik korupsi, seperti manipulasi kebijakan, penyuapan, dan penyalahgunaan kekuasaan. Namun, dimensi subjektif juga sangat penting dalam pemahaman korupsi, yaitu pemahaman, pengetahuan, dan keyakinan individu terkait praktik korupsi.

Giddens juga menyoroti perlunya membangun lembaga anti-korupsi yang independen dan efektif. Lembaga-lembaga ini harus memiliki otoritas, sumber daya, dan kewenangan yang memadai untuk menyelidiki, menindak, dan menghukum pelaku korupsi. Selain itu, lembaga-lembaga ini juga harus dijaga dari intervensi politik dan memiliki mekanisme akuntabilitas yang kuat.

Pendekatan Giddens terhadap korupsi juga melibatkan perhatian terhadap aspek moral dan etika. Dia menekankan pentingnya membangun budaya yang menekankan integritas, kejujuran, dan nilai-nilai etis dalam masyarakat. Pendidikan dan kesadaran publik tentang bahaya dan dampak korupsi juga menjadi faktor penting dalam memerangi korupsi.

Apa Pentingnya Memahami Konsep Strukturasi Dalam Kehidupan?

Dokumen Pribadi / Johan Pratama Ishaq
Dokumen Pribadi / Johan Pratama Ishaq

Pentingnya memahami konsep strukturasi dalam kehidupan terletak pada kemampuan untuk melihat dan memahami kompleksitas hubungan antara individu dan struktur sosial dalam konteks sosial yang lebih luas. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa memahami konsep strukturasi penting dalam kehidupan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun