Mohon tunggu...
Johan Pratama Ishaq
Johan Pratama Ishaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Nama : Johan Pratama Ishaq NIM (Nomor Induk Mahasiswa) : 41521010028 Program Studi : Teknik Informatika Fakultas : Ilmu Komputer Dosen Pengampu : Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Instansi : Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tugas Besar 2 "Pemikiran Panopticon oleh Jeremy Bentham dan Kejahatan Struktural Menurut Anthony Giddens"

30 Mei 2023   12:39 Diperbarui: 30 Mei 2023   12:39 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi / Johan Pratama Ishaq 

Giddens menyadari bahwa kejahatan tidak hanya merupakan produk dari tindakan individu, tetapi juga sebagai akibat dari faktor-faktor struktural dalam masyarakat. Oleh karena itu, ia mengembangkan konsep kejahatan struktural untuk memperluas pemahaman kita tentang asal-usul dan karakteristik kejahatan yang melibatkan struktur sosial yang tidak adil atau merugikan.

Salah satu alasan utama mengapa Giddens mengembangkan konsep kejahatan struktural adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kejahatan. Menurutnya, kejahatan harus dipahami sebagai hasil dari interaksi kompleks antara individu dan struktur sosial yang mereka jalani. Dalam pandangan Giddens, perilaku kriminal bukanlah semata-mata produk dari faktor-faktor psikologis atau personal, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, ekonomi, dan politik yang membentuk lingkungan sosial individu.

Giddens menekankan bahwa melihat kejahatan hanya sebagai perilaku individu yang salah melupakan peran penting yang dimainkan oleh struktur sosial. Ia menganggap bahwa struktur sosial tidak hanya memberikan batasan dan peluang bagi individu, tetapi juga memengaruhi pilihan dan perilaku mereka. Misalnya, ketidaksetaraan ekonomi yang luas dan sistemik dapat mendorong individu untuk terlibat dalam tindakan kriminal seperti pencurian atau penipuan. Oleh karena itu, konsep kejahatan struktural membantu melihat kejahatan dalam konteks yang lebih luas, dengan mempertimbangkan faktor-faktor sosial yang mempengaruhi munculnya kejahatan.

Selain itu, Giddens mengembangkan konsep kejahatan struktural untuk menyoroti pentingnya ketidakadilan sistemik dalam masyarakat. Ia berpendapat bahwa banyak kejahatan bukan hanya terjadi sebagai hasil dari tindakan individu yang jahat, tetapi juga sebagai akibat dari ketidakadilan dalam struktur sosial yang memungkinkan terjadinya kejahatan. Misalnya, kejahatan korporasi yang merugikan banyak orang dapat terjadi karena kebijakan bisnis yang tidak bertanggung jawab atau ketidaksetaraan ekonomi yang menciptakan kesenjangan sosial. Dengan memfokuskan perhatian pada kejahatan struktural, Giddens ingin mendorong kesadaran akan ketidakadilan sistemik dan memotivasi perubahan sosial yang lebih luas untuk mencegah terjadinya kejahatan.

Selain itu juga, pembahasan tentang kejahatan struktural dalam konsep Giddens juga memberikan landasan untuk mengidentifikasi dan mengatasi akar permasalahan yang memungkinkan terjadinya kejahatan. Dengan memahami faktor-faktor struktural yang mempengaruhi munculnya kejahatan, kita dapat mengembangkan strategi pencegahan dan intervensi yang lebih efektif. Misalnya, dalam mengatasi kejahatan korporasi, perlu adanya perubahan kebijakan dan peraturan yang membatasi tindakan yang merugikan masyarakat dan lingkungan.

Bagaimana Cara Menerapkan Konsep Strukturasi Anthony Giddens Dalam Kehidupan Sehari-hari?

Menerapkan konsep strukturasi Anthony Giddens dalam kehidupan sehari-hari melibatkan kesadaran dan refleksi yang kontinu tentang bagaimana struktur sosial mempengaruhi tindakan dan interaksi kita sebagai individu. Berikut adalah beberapa cara menerapkan konsep strukturasi dalam kehidupan sehari-hari:

1. Partisipasi dalam Perubahan Sosial

Konsep strukturasi memberikan kita pemahaman tentang bagaimana individu dapat mempengaruhi dan mengubah struktur sosial. Menerapkan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari berarti aktif berpartisipasi dalam perubahan sosial yang diinginkan. Anda dapat terlibat dalam gerakan sosial, kelompok advokasi, atau proyek komunitas yang bertujuan untuk mengubah struktur sosial yang tidak adil atau merugikan.

2. Pemahaman tentang Kekuasaan

Konsep strukturasi menekankan pentingnya kekuasaan dalam membentuk interaksi sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, berusahalah untuk mengenali dinamika kekuasaan dalam hubungan dan interaksi dengan orang lain. Pertanyakan dinamika kekuasaan yang ada, apakah Anda memiliki kekuatan atau menjadi subyek kekuasaan orang lain. Dengan pemahaman ini, kita dapat mengenali potensi ketidaksetaraan atau ketidakadilan dalam hubungan sosial kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun