Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Nilai Rasa yang Kadang-kadang Membuat Kita Tergelincir

25 Agustus 2021   03:13 Diperbarui: 25 Agustus 2021   05:19 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dimensi sampul buku. Sumber: proglobalbusinesssolutions.com

"Pembelajar" lebih mengarahkan kita ke kata dasar "belajar," sebuah kemandirian yang tak tergambarkan jika kita menggunakan kata "murid," yang langsung mengarahkan pikiran kita ke "guru."

Belajar bisa kita lihat sebagai sebuah kata dasar yang menambahkan awalan "bel" pada kata yang lebih dasar atau kata asal "ajar," mirip dengan:
- Depan, kedepan (taruh atau buat lebih di depan), kedepankan, mengedepankan.
- Muka, kemuka (taruh atau buat lebih di muka), kemukakan, mengemukakan.

Dengan situasi yang diuraikan di atas, saya mau mengajak para pembaca untuk "meluruskan" nilai rasa lain yang jauh lebih mudah dibenahi sebagai berikut:

Pinjam
Pinjam, meminjam: memakai barang (uang dan sebagainya) orang lain untuk waktu tertentu (kalau sudah sampai waktunya harus dikembalikan).

Meminjami: memberi pinjam, contoh: dia meminjami aku uang.
Meminjamkan: memberikan sesuatu (barang, uang, dan sebagainya) untuk dipinjam, contoh: dia meminjamkan sepeda motor kepada saya.

Sampai di sini tidak ada masalah, tetapi begitu kita masuk ke:
Pinjaman (KBBI): yang dipinjam atau dipinjamkan (barang, uang, dan sebagainya).

Di sini terlihat kerancuan yang timbul akibat penyamaan "dipinjam" dengan "dipinjamkan" yang mengabaikan arah dari subjek ke objek atau sebaliknya.

Jika kita tertib, arah "meminjam" adalah dari subjek, orang yang menerima:
1. Pinjaman.
2. Dari orang yang meminjamkan.
3. Barang yang dipinjam.

Jadi, peminjam adalah orang yang dipinjami pinjaman yang dipinjam olehnya, atau orang yang dipinjami pinjaman yang dipinjamkan kepadanya. 

Menyamakan "dipinjam" dengan "dipinjamkan" adalah fatal.

Dengan berpegang secara tertib pada kaidah dasar, maka kita tidak kesulitan memaknai arah loanword (kata pinjaman), misalnya "Kata pinjaman Indonesia dalam bahasa Belanda" yang sama maknanya dengan "Kata pinjaman Belanda dari bahasa Indonesia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun