Kata cukong sendiri berasal dari 諸公/诸公 zhugong (Hokkien: chukong) yang bermakna para pria/bapak-bapak (gentlemen), dulu juga bisa bermakna adipati. Makna alternatifnya adalah bandar, bahkan taipan.
Terakhir, pak Alif Danya Munsyi menyebutkan istilah ca-bau-kan.
Ini adalah bentuk hiperkoretif, karena menurut Kamus Minnan-Inggris- Minnan Mary Knoll, mestinya ini dibaca cabokan.
Cabokan berasal dari bahasa Mandarin 婢女 binü atau丫é /头丫  yatou yang dalam dialek Hokkien sama-sama dibaca chabokan. Ini adalah istilah yang sangat derogatif (menghina) karena (pada zaman dahulu), maknanya adalah budak perempuan. Istilah 婢女 binü sekarang tidak relevan lagi dan sesekali istilah 丫é /头丫 yatou masih digunakan, dengan makna yang diperhalus menjadi gadis pembantu atau sapaan untuk anak gadis. Makna harfiah 丫é /丫头 yatou sendiri adalah kepala garpu, masih lebih mendingan ketimbang 婢女 binü yang jelas-jelas bermakna budak perempuan.
Akhirul kalam, 女的 nüde (Hokkien: mestinya dibaca li e, tapi malah lebih lazim dibaca chabo e) adalah asal kata cabo.
Demikian koreksi dan penjelasan tambahan saya atas karya pak Alif Danya Munsyi yang sejak dulu sangat saya kagumi. Artikel ini saya dedikasikan buat bapak.
Memang, ada beberapa sumber lain yang mengulas  tentang etimologi istilah-istilah yang kebanyakannya adalah dialek Hokkien, namun masih banyak istilah lain yang membutuhkan minat dan upaya generasi muda untuk menelitinya lebih lanjut.
*Selain sumber daring, untuk kata-kata berbahasa Mandarin, saya mengacu ke CEDICT Pablo dan untuk dialek Hokkien, Kamus Minnan-Inggris-Minnan Mary Knoll.
Jonggol, 16 Maret 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H