Dengan cara yang sama dengan penelusuran etimologi kata tehyan, mestinya "yan" pada "kongahyan" juga berasal dari kata "xiang" dari 曲項琵琶/曲项琵琶 Quxiang pipa (Hokkien: khiauhang pipe).
Butuh penelitian lebih lanjut untuk menelusuri 2 kata pertama dalam istilah ini (kongah).
Wikipedia berbahasa Inggris menyebutkan bahwa kongahyan diadaptasi dari alat musik China, utamanya erhu.
Penerjemahan Google untuk kata kongahyan ke dalam bahasa Mandarin, baik tradisional maupun sederhana, memberikan hasil 孔加延 kongjiayan (Hokkien: khongka'ian) tanpa menyertakan maknanya yang mengacu ke alat musik. Jika diurai, 孔 kong (Hokkien: khong) bermakna lubang, dan kemungkinan besar ini sama dengan "kong" dalam "sukong."
Gambang-kromong, memang mulanya berasal dari komunitas China, dipakai untuk pesta-pesta tahunan, antara Peh-Cun yang jatuh pada tanggal 5 bulan 5 Imlek di mana masyarakat memasang gambar Hok Mo Hong di rumah-rumah, atau Cio-Ko yang menyembahyangi arwah, serta Cap-Go-Meh.
Catatan:
Peh-Cun berasal dari kata Mandarin 舩舩/排船 paichuan (Hokkien: paichun) yang bermakna perahu dayung.
Dari pengecekan daring, saya berkesimpulan bahwa yang dimaksud oleh pak Alif Danya Munsyi dengan Hok Mo Hong adalah 伏魔王 Fumowang (Hokkien: Hokmo-ong), Raja Penakluk Iblis, gelar untuk tokoh mitologis 鐘馗/钟馗 Zhong Kui (Hokkien: Cheng Kui).
Cio-ko berasal dari kata Mandarin 鬼節 guijie https://id.wikipedia.org/wiki/Cioko
Cap-Go-Meh dalam bahasa Mandarin disebut 十五冥 shiwuming (Hokkien: capgobeng atau capgome) yang bermakna malam hari ke-15 Imlek.
Dengan gambang-kromong, dikenal pula cokek dan lenong, keduanya pun berasal dari bahasa China. Bahkan, cokek yang dipelihara cukong, disebut ca-bau-kan, yang berubah lafal menjadi cabo —merupakan warisan dari zaman di mana orang China menentukan hidupnya Batavia.
Catatan:
Cokek berasal dari bahasa Mandarin 唱曲/唱曲 changqu (Hokkien chhiukhek) yang bermakna menyanyikan lagu.
Etimologi lenong cukup menarik karena ada yang mengatakan asalnya dari nama seorang pedagang China yang bernama Lien Ong. Menurut cerita rakyat, Lien Ong ini yang biasa menggelar pertunjukan teater yang kini disebut lenong untuk menghibur masyarakat dan khususnya dirinya beserta keluarganya.