Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Koreksi dan Keterangan Tambahan atas "Mengais-ngais China di Sunda"

6 April 2021   10:45 Diperbarui: 30 April 2021   04:34 1655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan:
Saya tidak menemukan kaitan kata "tanah" dengan bahasa mandarin maupun dialek Hokkien dan menurut saya istilah yang paling dekat adalah 土內/土内 tu nei (Hokkien: tholai) yang bermakna "di dalam tanah."

割裂 gelie (Hokkien: koahliat) bermakna memotong sampai putus.

妹妹 meimei (Hokkien siomoi atau moimoi) bermakna adik perempuan.

Setidaknya, itu hanya sekelumit saja kata-kata bahasa China yang dapat diseimbangkan dalam bahasa Sunda —sebagai bahasa terbesar kedua setelah Jawa, yang digunakan orang di Indonesia. Masih banyak lagi kata yang bisa diselisik dari China, bukan saja di Jawa Barat, tetapi juga dalam bahasa resmi Indonesia, mulai dari ubi, anglo, pecai, kangkung, tahu, tauge, Tangerang, batu, lihai, dan seterusnya.

Catatan:
Kata "ubi" tampaknya tidak berkaitan dengan bahasa Mandarin maupun dialek Hokkien: 蕃薯 fanshu (Hokkien: Hanchi).

Tangerang dalam bahasa Mandarin disebut 坦格朗 Tangelang (Hokkien: thankehnge) yang bermakna harfiah  alun-alun datar panjang. Namun menurut saya etimologi kata Tangerang bukan mengacu ke bahasa Mandarin atau dialek Hokkien. Ini uraian etimologis dari pak Bambang Permadi dari kanal Saung Sejarah.

Anglo dalam bahasa Mandarin disebut 火盆 huopen yang bermakna harfiah pot api, namun dialek Hokkien menggunakan istilah yang berbeda, yaitu 火爐/小爐子 yang keduanya dibaca hanglo, yang bermakna harfiah pot untuk menghangatkan/memanaskan.

Pecai dalam bahasa Mandarin disebut 白菜 baichai (Hokkien: pehchhai yang bermakna sawi putih dan bermakna harfiah sayur putih.

Kangkung tampaknya juga tidak berkaitan dengan bahasa Mandarin 蕹 weng maupun dialek Hokkien: 甕菜 engchhai.

Tahu dalam bahasa Mandarin disebut 豆腐 doufu (Hokkien: tauhu) yang bermakna harfiah kacang (kedelai) rusak atau busuk atau hancur.

Tauge dalam bahasa Mandarin disebut 豆芽 douya (Hokkien: tauge) yang bermakna harfiah kecambah kacang (hijau). Bandingkan dengan tahu yang kehilangan fonem "u" pada "tau"

Batu dalam bahasa Mandarin disebut 石頭 shitou (Hokkien: chiohthau), jadi bunyi yang mirip hanya pada suku kata kedua. Mungkin ada kata lain yang menjadi asal kata batu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun