“Jon, aku tahu betapa kamu sangat mencintainya. Tapi Jon, hati itu ibarat air. Ia harus terus mengalir, jika ia sampai tak mengalir ia akan menjadi genangan. Kau tahu kan Jon, air yang menggenang bisa menjadi sumber penyakit dan bau busuk.”
Aku masih terdiam. Kebisuan seolah membungkamku.
“Sudah tiga Jon, ku rasa itu sudah waktu yang sangat cukup melelahkan untuk berdiam diri dan menunggu. Sudah saatnya kamu mengalir Jon.”
Tak ada lagi kata-kata. Tak ada lagi suara-suara. Seolah kita bersepakat untuk memberikan keheningan mengambil alih kuasa. Hingga tak terasa malam telah begitu larut, dan kita pun sepakat untuk menyudahi pertemuan yang telah tercipta.
“Aku sayang kamu Jon”, katamu mengakhiri pertemuan kita.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H