Begitu tahu driver ojol yang akan menjemputnya bekas guru SMP-nya, Rahmat mengganti lokasi jemputnya; dari depan masjid dekat rumahnya ke depan gang kampung. Tempatnya memang cukup jauh, tapi sang driver ojol akan lebih mudah menemukannya.
Setelah berjalan 15 menit, ia sampai di lokasi penjemputan. Ojol yang dipesan sudah tiba dari tadi, dan untungnya, sang driver ojol dengan sabar mau menunggunya. Suara driver ojol masih sama seperti yang pernah didengarnya bertahun-tahun lalu sebagai Pak Tarjo, guru matematikanya.
“Dengan Pak Rahmat?”
“Betul.”
“Sesuai aplikasi ya.”
“Maaf, tadi saya lama, Pak.”
“Tidak apa-apa,” kata Pak Tarjo, menyerahkan helm hijau kepada Rahmat. “Mau berangkat kerja nih?”
Rahmat, yang sedikit kesulitan mengaitkan tali helm, dibantu Pak Tarjo memasangkannya. Sekilas, meski memakai masker, ia bisa mengenali wajah Pak Tarjo yang sudah teramat tua. Ia bertanya dalam hati, kenapa ia sekarang narik ojek? Apakah ia sudah berhenti jadi guru?
“Saya ada wawancara kerja,” jawabnya.
“Semoga sukses ya.”