+ Setelah dari Barcelona, katanya Susi dan Alan tak akan ikut bertanding di Piala Dunia di Guangzhou?
- Memang tidak, waktunya terlalu dekat. Di samping itu saya mau mengurus SIM. Kan saya belum punya SIM meski sudah bisa nyopir? Jangan-jangan nanti saya kena denda tilang Rp 6 juta. Saya pernah minta SIM di Jakarta, tetapi tidak dikasih, karena KTP saya masih KTP Tasikmalaya. Padahal saya kan jarang pulang ke Tasik. Sekarang, mumpung ada kesempatan pulang, saya mau urus SIM...
+ Susi tidak biasa-biasanya emosional seperti kemarin. Biasanya, menang All England ekspresinya biasa-biasa saja. Ini kali, meluap-luap sekali?
- Entah kenapa. Mungkin juga, karena olimpiade lebih dihargai orang. Berbeda dengan All England, yang tidak semua orang tahu. Olimpiade diikuti lebih banyak orang, dari lebih banyak negara. Dan lagi, baru pertama kalinya kan bulu tangkis ditampilkan di olimpiade? Kan biasanya yang pertama itu tak pernah dilupakan orang...
+ Kemarin saya lihat, raket, dan kaus, celana yang masih basah diminta Pak Titus Kurniadi. Untuk apa?
- Ada dua set celana, kaus dan raket yang diminta, untuk musium bulu tangkis dan musium olimpiade (di Lausanne, Swiss).
+ Apa yang dilakukan Susi, pada malam terakhir sebelum pertandingan final?
- Saya tidak bisa tidur. Pergi tidur sekitar pukul setengah satu dinihari, tetapi tak pulas-pulas, saya terbangun terus. Pukul setengah tiga bangun, setengah empat bangun, setengah enam bangun. Padahal pukul sebelas sudah harus main. Saya memang tegang.
+ Apakah sudah ada perasaan yakin akan menang lawan Bang Soo- hyun?
- Saya justru malah khawatir. Memang, saya enam kali menang terus lawan dia. Tetapi khawatir saya, karena di semifinal ia mengalahkan Tang Jiuhong begitu gampang di semifinal. Jangan-jangan saya pun dia kalahkannya? Bisa nggak saya menang lawan dia?
+ Apakah perasaan seperti itu juga pernah ada di All England, seperti ketika mau kalah lawan Ye Zhaoying?