Bersama dengan teman kuliah sebagai navigator, akupun mencoba keterampilan mengemudi dengan kecepatan tinggi di area SS Bumi Perkemahan Cibubur yang disulap menjadi arena Sprint Rally. Jalur aspal yang sempit dan berliku-liku serta banyak penonton di kiri kanan jalur melahirkan sensasi tersendiri.
Sayangnya, waktu SS yang kuperoleh jauh lebih lambat dibandingkan dengan waktu SS pengguna mobil kelas Jeep yang ber-cc besar.
Modifikasi Mesin
Tidak puas dengan penampilan pertama maka akupun cari akal untuk meningkatkan kemampuan si Jimny. Setelah diskusi dengan rekan-rekan di klub JHC akhirnya mesin 800 cc ini jadi kelinci percobaan.
Pertama adalah meningkatkan performa dengan menaikkan kompresi mesin untuk meningkatkan daya ledak saat pembakaran sehingga meningkatkan power mesin. Cara paling simpel adalah dengan memapas beberapa milimeter kepala silinder (cylinder head). Bengkel yang mengerjakan adalah bengkel bubut di bilangan Fatmawati Cilandak.
Kedua, dengan mengganti knalpot garing dengan knalpot header yang jelas-jelas meningkatkan performa mesin karena meningkatkan aliran gas buang dari mesin. Jenis knalpot header yang dipilih waktu itu adalah tipe 4-1 karena menurut saran bengkel knalpot langganan di bypass Rawamangun, tipe ini lebih memprioritaskan top speed.
Maklumlah top speed di speedometer Jimny cuma sampai 120 km/jam sehingga logikanya jika mudah mencapai top speed tersebut mobil akan melaju lebih cepat.
Setelah modifikasi ini, performa Jimny jauh lebih asyik dibanding sebelumnya. Seorang rekan yang iseng mencoba Jimny-ku sempat terkagum-kagum dengan performa mobil, katanya, "Gila enteng banget nih mobil, beda banget dengan mobil gue".
Waktu tempuh setiap SS pun bisa dipersingkat sehingga tidak terlalu jauh tertinggal dibanding lawan-lawan lainnya walaupun demikian memang belum rejeki untuk menjadi juara di arena Sprint Rally.
Sirkuit Balap