Mulailah petualangan di dunia Slalom Test dimulai. Beberapa kali aku mengikuti kejuaraan Slalom Test diberbagai lokasi seputaran Jakarta. Dari mulai di halaman parkir Komdak (Polda Metro Jaya), Parkir Timur Senayan dan halaman parkir Bumi Perkemahan Cibubur.Â
Sampai suatu ketika saat mengikuti Slalom Test di Parkir Timur, aku berhasil meraih juara 1 untuk kategori kelas Jeep, mengalahkan rival berat Jeep CJ7 dan Toyota Land Cruiser (Hardtop) yang digunakan peslalom lain.
Jimny Highway Club
Rupanya kemenangan si mungil Suzuki Jimny atas CJ7 dan Toyota Hardtop membawa berkah tersendiri. Ketua klub mobil Jimny Highway Club (JHC) menawari aku untuk bergabung dengan klub mereka. Aku sih oke-oke aja untuk menambah teman, wawasan dan pengalaman.
Tapi yang tak disangka adalah keistimewaan yang mereka berikan kepadaku, misalnya memberikan nomor urut 005 untuk mobil Jimny-ku, padahal nomor urut 001 - 015 biasanya diperuntukkan untuk para pejabat JHC sedangkan aku ini apalah, cuma anggota biasa. Alhasil jadi tersanjung ketika anggota JHC lain melihat nomor urut yang tertempel di Jimny-ku, seolah-olah aku ini orang penting di klub.
Kondisi ini membuatku makin bersemangat karena para anggota JHC selalu datang mendukung ketika aku mengikuti berbagai kegiatan kejuaraan otomotif dimanapun.
Jajal Sprint Rally
Time Rally dan Slalom Test sudah dijajal, maka kini ada keinginan untuk mencoba terjun ke dunia Sprint Rally yang mengandalkan kecepatan waktu tempuh di jalur Special Stage (SS).
Persiapan yang dilakukan sesuai dengan persyaratan Sprint Rally yaitu mobil wajib dilengkapi dengan Roll Bar (besi pengaman di dalam mobil) sebagai pelindung pengemudi jika terjadi kecelakaan fatal.
Pemasangan Roll Bar juga dikerjakan di bengkel knalpot di bilangan bypass Rawamangun karena besi yang digunakan adalah besi untuk knalpot juga yang lebih tebal.