Pengendalian diri memiliki efek yang menguntungkan pada perilaku konsumtif. Kemampuan seseorang untuk mempertimbangkan sebelum mengambil keputusan dan kemampuan untuk memilih opsi terbaik dari berbagai opsi yang tersedia mengindikasikan kemampuan seseorang untuk menerapkan kendali. Oleh karena itu, tingkat pengendalian diri berbanding terbalik dengan tingkat konsumsi. Sebaliknya, ketika pengendalian diri kurang, konsumsi cenderung meningkat. Penelitian Kusumadewi et al. (2012) dan Sari et al. (2021) menemukan bahwa pelajar yang kekurangan pengendalian diri kesulitan dalam mengatasi masalah dan memerlukan bantuan untuk memprioritaskan kebutuhan mereka.
Menghindari utang yang tidak perlu dan mencari alternatif yang lebih murah atau bahkan gratis adalah langkah penting dalam pengendalian perilaku konsumtif. Terlibat dalam diskusi dengan keluarga atau teman-teman dekat juga dapat memberikan dukungan dan saran berharga. Selain itu, meningkatkan literasi keuangan dan pendidikan tentang pengelolaan uang dapat membantu individu mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.
Tentu saja, penggunaan aplikasi dan alat keuangan modern dapat sangat membantu dalam mengawasi pengeluaran, menyusun anggaran, dan merencanakan tabungan. Terakhir, jika perilaku konsumtif menjadi masalah serius, konsultasi dengan seorang profesional, seperti seorang konselor keuangan atau psikolog, mungkin diperlukan untuk mendapatkan bantuan yang lebih khusus. Mengendalikan perilaku konsumtif memerlukan usaha dan kesabaran, namun dengan langkah-langkah ini, individu dapat memperbaiki perilaku mereka dan mengelola keuangan secara lebih baik.
Kesimpulan
Pengaruh pembayaran digital pada perilaku konsumen dan peningkatan perilaku konsumtif adalah fenomena yang kompleks dan multi-dimensi. Teknologi keuangan telah mengubah cara kita bertransaksi, berbelanja, dan mengelola keuangan kita. Ini telah membawa manfaat besar dalam hal kemudahan dan efisiensi, tetapi juga memiliki dampak yang perlu diperhatikan terkait dengan perubahan perilaku konsumen.
Penting bagi konsumen untuk mengembangkan literasi keuangan digital yang baik, yang mencakup pemahaman tentang risiko dan manfaat dari pembayaran digital. Selain itu, perusahaan dan regulator juga perlu mempertimbangkan bagaimana mengelola perkembangan teknologi keuangan ini agar tetap seimbang antara memberikan kemudahan bagi konsumen dan melindungi mereka dari peningkatan perilaku konsumtif yang berlebihan.
Pembayaran digital adalah bagian integral dari dunia modern, dan pemahaman yang baik tentang pengaruhnya pada perilaku konsumen adalah kunci untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan dengan bijak dan seimbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H