Mohon tunggu...
tari angriani
tari angriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas palangkaraya

ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pengembangan Pariwisata

5 Desember 2023   21:10 Diperbarui: 5 Desember 2023   21:42 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertukaran kerja dari sektor pertanian ke sektor jasa terjadi sebagai akibat dari tumbuhnya industri pariwisata. modernisasi penjualan hasil panen dan praktik pertanian. Pembagian pendapatan masyarakat secara adil di DTW yang sering dikunjungi wisatawan. Kurangnya keberagaman dalam peluang bisnis, pekerjaan, dan pendidikan.

2. Modernisasi Keluarga

Status bagi perempuan meningkat. Dahulu orang tua mereka mendisiplinkan anak-anak mereka dengan ketat, namun kini mereka tidak lagi menjadi petani dan malah menjadi pedagang acungan, pemilik toko cinderamata, pemilik restoran, pekerja kerajinan tangan, dan staf hotel, telah terjadi perubahan dalam cara mereka memperlakukan anak-anak mereka. Kini, anak-anak bebas mewujudkan impiannya.

 3. Pengembangan kesadaran masyarakat

Pemahaman yang lebih baik mengenai komunitas dan perubahan perilaku yang menguntungkan, khususnya dalam etika dan komunikasi antarpribadi. dapat menghilangkan stereotip yang merugikan tentang kelompok etnis lain.

Dampak Budaya Pariwisata

Kesadaran lintas budaya, yang mendorong pemahaman antar individu dari berbagai negara dan latar belakang budaya, merupakan salah satu hasil paling menguntungkan dari pemahaman budaya pariwisata. Ada lebih banyak peluang dibandingkan sebelumnya untuk pertukaran ide, adat istiadat, dan pengetahuan. Selain sekadar memuaskan rasa ingin tahu, pariwisata menumbuhkan pemahaman lintas budaya dan niat baik (Denis L. Foster, 2000). Budaya sebagai daya tarik bentuknya mencakup :

Bahasa (Language)

  • Kebiasaan Masyarakat (Traditions)
  • Kerajinan Tangan (Handicrafts)
  • Makanan dan Kebiasaan Makan ( Food and eating habits)
  • Musik dan kesenian (Art and Music)
  • Sejarah Suatu Tempat (History of
  • the Region: oral, written, and landscape)
  • Cara Kerja dan Teknologi (Work and Technology)
  • Agama (religion) yang dinyatakan dalam bentuk ceritera dan sesuatu yang dapat disaksikan
  • Bentuk dan Karakteristik arsitektur di masing-masing DTW (Architectural chracteristics in the area)
  • Tata Cara Berpakaian (Dress and Clothes)

Lebih lanjut dikatakan bahwa yang menjadi daya penarik wisatawan terhadap kebudayaan terpusat pada tiga bentuk daya tarik wisata, yaitu:

  • Pengunjung datang ke DTW untuk melihat arsitektur khas kawasan tersebut, struktur bersejarah, kuil, monomen, dan suvenir.
  • ingin melihat dan berpartisipasi dalam kegiatan khusus, seperti festival seni, menghidupkan kembali tradisi lama, dan sebagainya
  • Datang ke DTW untuk mengamati dan belajar tentang negara lain (orang asing), kehidupan sosial ekonominya, dan aktivitas rekreasinya, selain mengetahui dan memahami cara hidup, ideologi, cara berpakaian, dan aktivitas sehari-hari masyarakat setempat. Perilaku manusia dan hasil kerja mereka mengungkapkan kebudayaan.

Manifestasi kebudayaan itulah yang dihadapkan kepada wisatawan untuk dinikmati sebagai obyek dan atraksi wisata Uraian di atas menunjukkan bahwa manifestasi kebudayaan mencakup dua bentuk, yaitu Berupa peninggalan kebudayaa (Yohanes Sulistyadi, 1999)

Pada umumnya wisatawan lebih senang menikmati budaya yang asli, khas, tradisional. Hal ini merangsang masyarakal setempat untuk memelihara apa yang khas dan asii untuk dipamerkan pada wisatwan. Dibalik dampak positip tersebut terdapat segi yang merugikan. Setiap manifestasi kebudayaan tiap daerah, terdapat aturan dalam menampilkan suatu tarian, membuat keris, arca, atau suatu upacara traisional lainnya. Aturan itu dipilih dan dianggap tepat, dianggap baik dengan kata lain terdapat terdapat nilai-nilai kebudayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun