"jadi..apa kamu akhirnya memutuskan untuk datang?"
Tiba -- tiba sang burung hantu berbicara di atas drum bekas bahan bakar yang telah hangus didekat api yang hampir padam.
Sang anjing diam tak berkutik. ketahuan sekarang sedang berhadapan dengan aroma panggangan yang harum dan lezat
Air liurnya menetes. Tapi airmatanya lebih banyak mengalir
"kau menangis?" Tanya sang burung hantu
"ti-tidak. Asap. Ya. Asap membuat mataku berair"
Anjing berbulu coklat menahan hatinya dan perasaannya yang sesungguhnya.
Dengan menutup mata dia menarik paksa tubuh anjing lainnya yang sudah hangus terbakar keluar dari api dan abu ke tepian.
"Sebaiknya kau berdoa dulu," usul sang Burung hantu tanpa malu. Dia yang mengusulkan untuk datang dan makan, lalu dia yang menyuruh untuk berdoa sebelum makan.
Anjing berusaha menahan gejolak dalam batinnya lalu mulai mengigit sedikit daging tersebut
"cap-cap-cap-cap" suaranya saat menjilat dan mengunyah.