Freud mengidentifikasi berbagai mekanisme pertahanan yang digunakan oleh Ego untuk melindungi diri dari kecemasan dan konflik internal. Dalam konteks korupsi, individu mungkin menggunakan rasionalisasi, proyeksi, atau penyangkalan untuk membenarkan tindakan mereka.
- Contoh: Seorang pejabat yang merasionalisasi korupsinya dengan berpikir bahwa mereka layak mendapatkan lebih karena gaji yang rendah, atau menyalahkan sistem yang korup atas tindakan mereka.
Â
5. Pengaruh Ketidaksadaran:
 Freud menekankan pentingnya ketidaksadaran dalam mempengaruhi perilaku manusia. Banyak tindakan korupsi mungkin didorong oleh dorongan atau trauma yang tidak disadari, seperti rasa tidak aman atau kebutuhan untuk kompensasi atas pengalaman masa lalu yang negatif.
- Contoh: Seorang pejabat yang melakukan korupsi karena merasa tidak aman dalam posisinya dan ingin membuktikan dirinya, atau karena trauma masa lalu yang membuat mereka merasa tidak layak mendapatkan kekayaan dan kekuasaan.
Daftar pustakaÂ
P Burlian. (2016). . Jurnal Patologi Sosial.Â
Iskandar. (2012). kajian dari perspektif Konsep Etika Uber Ich Sigmund Freud dan Good Governance. MENTALITAS KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH. 22-26.
Dimas Dhanang Sutawijaya. (2020). Pelaksanaan Pembinaan Kepribadian Bagi Narapidana Tindak Pidana Korupsi Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas Iia Cibinong. Volume 7 Edisi II.Â
Ardiansyah, Sarinah, Susilawati, Juanda. (2022.) Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud. Jurnal Kependidikan. 25-28.