Mohon tunggu...
Jefara Saputra
Jefara Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program peer support,bimbingan konseling dan layanan psikososial.

21 Januari 2025   08:11 Diperbarui: 21 Januari 2025   08:11 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konseling multikultural tidak mengabaikan pendekatan tradisional yang

monokultur, melainkan mengintegrasikannya dengan perspektif budaya beragam

(Rakhmat, 2008), tujuannya adalah memperkaya teori dan metode konseling yang

sesuai dengan konteks. It is important to understand that also the emergence of

multicultural thinking in various sciences and helping professions can be understood as a

part of more general developmental trends in our societies -- without forgetting that new

ideas always need individuals who are willing to commit themselves to presenting and

facilitating the new ideas with enthusiasm and persistence. (Launikari and Puukari, 2005).

Berkembangnya konseling multikultural dikarenakan kebutuhan masyarakat yang

beragam, dan masyarakat Indonesia yang hidup dalam keberagaman budaya, suku

agama dan sosial ekonomi. Gagasan baru selalu membutuhkan individu individu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun