interpersonal relationships, institutions, and in society as a whole".
Pelaksanaan konseling multikultural bukan sekedar tercapainya pemahaman
dan penerimaan diri individu, akan tetapi secara luas mencakup berbagai
pengentasan kecemasan akibat perubahan sosial, hubungan interpersonal,
hubungan dengan lingkungan dan lain lain yang disebabkan berbagai hal baik
perubahan paradigm kebijakan, teknologi dan lain lain. Berupaya menyadarkan
konseli agar bisa mengahasilkan perubahan lingkungan yang signifikan, tujuan
institusional dan sosial berfokus pada identifikasi hambatan yang bersumber dari
kondisi multikultur dan menghambat perkembangan multikultur itu sendiri serta
menggantikan daerah dengan politik positif keragaman dalam keluarga, hubungan
interpersonal, institusi dan masyarakat secara keseluruhan.