Ada juga pertanyaan biasa, tapi dengan arah yg tak biasa “Wah, cepat sekali rambut saudaraku tumbuh?”.dengan jawaban yg terpaksa jadi tak biasa “Yg ditunjuk saudaraku haji Y (nama orang yg bertanya) itu jenggot saya!. Sengaja cari gara-gara ya? Diiiiaaaampp…. (hush, memaki tetap gag boleh!)……itu emas, saudaraku!” Dan berlalulah si penanya dalam ledakan tawa, meninggalkan yg ditanya dalam ujian kesabaran tingkat lanjut.
Tapi,……… ada juga pertanyaan yg seharusnya juga untuk berbasa-basi, tapi hasilnya membuat si penanya dan si penjawab malah jadi tersipu “Waaaaah…... Rambut orang lain sudah tumbuh, kenapa kepala pak Haji tetap kelimis? Apa rahasianya? Bercukur tiap hari ya?”……tapi setelah diamati lebih lanjut “Uuppps, maaf, pak Haji, sumprit dah, maaf, maaf, maaf!. Tapi ngobrol dong kalo kepala pak Haji dari sononya memang sudah botak……….”
Kepanjangan nih, kalo diterusin. Bersambung aja ya?. Mudah-mudahan gag bosen………….
Maaf sedang kesulitan meng-upload foto, bukan Kompasiana yg error, tapi karena fotonya masih di-edit. Di-edit dari kamera orang lain, maksudnya. Maklumlah, hape si Orang Koplak kan..................... koplakyoband?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H