Mohon tunggu...
Jawani Eka Pyansahcilia
Jawani Eka Pyansahcilia Mohon Tunggu... Administrasi - Resensor Pemula

Seorang statistisi yang terjebak di dunia akuntansi, mencoba lari sejenak menjadi peresensi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Resensi Novel] Ke mana Aku Akan Pergi?

31 Agustus 2018   11:08 Diperbarui: 19 Oktober 2018   23:50 3330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maria

Otets meminta Bujang untuk mengalahkan putrinya, Maria, dalam duel satu lawan satu. Bujang sempat menolak. Namun, Maria mengompori Bujang bahwa Bujang takut padanya. Bujang merasa jengkel dan akhirnya memutuskan bertarung dengan Maria demi peresmian aliansi tiga keluarga oleh Otets. Pertarungan ini sempat membuat Maria mengamuk atas hinaan dari Bujang. Namun, Maria dapat melupakan marahnya karena Bujang telah menyelamatkan nyawanya dalam pertarungan.

Menurut Sergei, pertarungan ini akan berakhir buruk, bahkan jika Si Babi Hutan menang.

Keluarga Lin, Sekali Lagi

Bujang, Si Kembar, White, Salonga, dan Para Letnan mengadakan briefing di gudang fiber optic. Mereka membahas strategi untuk menyerang Tuan Rumah Grand Lisabon.

Runtuhnya Grand Lisabon

Persis pukul 00.00 waktu Macau, mereka menjalankan strategi yang telah dibuat untuk meruntuhkan Grand Lisabon. Si Kembar yang memulai tahap awal dari strategi. Disusul oleh pasukan lain yang 'mengelabui' tukang pukul di Grand Lisabon, sehingga mereka berhasil masuk ke dalam. Bersamaan dengan itu, Bujang langsung menuju lantai 40 gedung Grand Lisabon dengan bantuan Si Kembar.

Von Humboldt

Di ruangan security, Bujang mengadakan tele conference dengan Hiro Yamaguchi, Otets, Sergei dan Akashi. Mereka memberikan info terkini mengenai kondisi di lokasi masing-masing. Besan kakek tua di Hong Kong tewas. El Pablo menjadi penguasa baru shadow economy. Tuan Rumah Grand Lisabon telah 'dihukum'. Selain itu, mereka berdiskusi mengenai strategi penyerangan di Hong Kong. Strategi kali ini sedikit rumit karena musuh mengirim patroli di setiap jengkal daratan Hong Kong. Namun, tidak sulit bagi Bujang. Kapal Von Humboldt yang akan mereka jadikan sebagai basecamp.

Kisah Dua Petani

Pukul enam pagi di atas geladak kapal Von Humboldt. Bujang menatap matahari terbit dari atas kapal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun