" ow maaf mas saya pikir anda cina.......... Ok silahkan mas anda jalan"
Akhirnya kamipun melaju tancap mobil kami melalui tol ancol karena jika lewat jalan protokio kami takut diberhentikan secara membabi buta oleh massa pada saat itu, gladispun merasa takut selama perjalanan.
Akhirnya 30 menit kemudian kami tiba disalemba, dan ternyata kawan kawan yang semalam kumpul sudah mulai berdatangan.
Rencan hari ini kami akakn lakukan konfersi pers terhadap kejadian beberapa hari lalu mulai dari tragedy trisakti maupun penculikan aktifis mahasiswa.
Kita sepakat untuk konfrensi Pers diwakilkan oleh Bang Jugul, Gue dan bang nico. Selesai konfrensi pers kami pada hari itu kami lakukan konsulidasi untuk segera bergerak dan mendesak kampus untuk dapat mengaktifkan perkuliahan yang beberapa hari ini diliburkan. Dan setelah kampus aktif kembali maka tugas kami  mengumpukan mahasiswa untuk aksi besar besaran menuju Gedung MPR/DPR untuk mendorong segera MPR mendorong pencabutan hak atas soeharto dan kami akan segera membuat pemeintahan transisi agar tidak ada kekosongan pemerintahan.
Siangnya kamipun bersama ratusan mahasiswa konvoi dari salemba  untuk mengikuti pemakaman adapun korban dari mahasiswa trisakti Mereka adalah Elang Mulya, Hendrawan Sie, Herry Hertanto dan Hafidin Royan,
Susasa dimakam begitu berduka gue yakin begitupun bumi pertiwi tak rela anak kandungnya dikebumikan saat berjuang. Sunarmi ibu dari Hafidin Royan, meratap di depan jenazah putranya: "Kenapa ditembak? Kalau dia nakal kan cukup dipukul saja? Kenapa ditembak...?"
gue yang mendengar ratapan tersebut lalu berbisik kepada ibu dari kawan kita royan, Â Kita harus menang, kita harus menang! Semua pengorbanan dari royan akan kita teruskan dan tidak akan sia sia bu... kami yang akan melanjutkan walaupun resiko yang kami terima sudah jelas, keringat dan tetes darah dan air mata
saat itu gladis langsung menatap wajah gue dengan sendu lalu gladis berkata
" jika kamu harus mati dalam sebuah perjuangan aku pun rela jika nantinya kita mati dalam keadaan berjuangan, tapi kematian bukanlah dari cita cita perjuangan akan tetapi kemenangan"
"iya gladis kita akan berjuang bersama"