Mohon tunggu...
Jasmine
Jasmine Mohon Tunggu... Wiraswasta - Email : Justmine.qa@gmail.com

Just me, Jasmine, just a tiny dust in the wind

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nyx...

21 Desember 2016   14:20 Diperbarui: 21 Desember 2016   15:02 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak itu kujung tubuh Nyx mulai terasa meriang. Bulu romanya meremang. Tertatih-tatih Nyx mencari sudut tersepi. Meski gerbong kereta terakhir telah lama diseret ntah kemana, stasiun ini tak pernah benar-benar sepi.  Lok Fu tak pernah ditinggalkan sendiri, selalu ada yang melintas meski hanya satu-dua, petugas kebersihan. Tidak demikian halnya dengan Nyx. Ia meringkuk sendiri, tampak sekarat. Kantung permennya tak lagi memuat. Malam ini manis kenyalnya terhisap lebih lezat. Kepala Nyx kian terasa memberat, berat...lalu Nyx tak ingat.

Di stasiun bawah tanah itu, lekas kutinggalkan Nyx. Aku tak dapat menyebut diriku seorang sahabat, namun aku juga bukanlah pengkhianat. Hanya tak baik bagiku terlalu lama bersamanya di saat Nyx tak lagi memancarkan cahaya. Jasad dinginnya kini mustahil ditinggali. Aku harus segera pergi. Mencari Nyx yang lain. Nyx yang tak ingin fitrah kembali. Nyx yang mudah dikelabui. Nyx yang  mempercayai bahwa Power(bukan poverty), money(bukan mosque), adalah mata kail yang takkan menyakiti. Sungguh tak sulit menemukan sosok Nyx semacam itu. Dari pengalamanku, banyak yang akan berlari, tergesa menghampiri. Dengan suka hati. Tanpa menimbang lagi..

[. Fin.]

*Nej (Swedish) : No

*Min lilla gumman (Swedish): My little girl

[image:bonsaisgigantes.net]
[image:bonsaisgigantes.net]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun