“Where RU? Don’t you dare tell me you’re leaving this country... Kembalilah kepadaku, Nyx. The years we’ve spent together were spectacular... Please consider that..”
Nyx geram. Ternyata selularnya tak hanya pintar tapi juga cerewet sekali.
Lima, lima, lima! 5 tahun itu sungguh lama, terlalu lama. Mengapa begitu lama untuk tiba di titik nadir? Mengapa harus sekasip ini untuk memihak pada nurani? Tak kunjung usai Nyx terkesima merenungi lamanya ia betah berkubang dalam kehinaan. Padahal sungguh, demi Allah dan RasulNya yang telah mikraj hingga ke Sidratul Muntaha, Nyx ingin segera pulang ke masa itu. Kembali menggelung rambutnya dibalik telekung, bersimpuh di sepertiga malam, membumikan keningnya yang basah, bersujud. Tak apa dikatakan kuno, feodal, primitif, bahkan sebutan archaic pun tak masalah. Apa boleh disoal bila hanya doktrin keilahian itulah yang membuatnya ternyaman, tentram, damai, selesa terlepas dari kemerosotan moral, terbebas dari rasa bersalah, tercabut dari bising nurani yang terus mengutuknya hari ke hari, tiada henti...
Dan bila benar ‘Nyx’ bermakna cahaya maka sebagai awal ia ingin menyinari dirinya terlebih dahulu sebelum semburat sinarnya menerangi sekitar. Setelah itu ia mau ‘Nyx’ mati dan lahir kembali sebagai Nik, sebab Nunik, demikianlah nama yang tertera di surat lahirnya, dan tak kalah indah maknanya. Nunik yang bermakna terhormat senarai dengan hasratnya menjadi perempuan yang terhormat. Tapi dimanakah sajadah, mukena, tasbih dan kitab suci yang dibawanya dari tanah air? Piranti yang Nyx yakini mampu mengantarnya pada pundak kehormatan itu.
Blup! Blup!
Sebelum cahayanya benar-benar padam, sebuah pesan lain muncul di layar. Nyx menyentuh voicemail dengan ujung jari jemarinya yang mendadak terjangkiti tremor hebat. Lidahnya pun tetiba mengkaku.
[..Hello you there...]
Suara Anya dalam voicemail itu beralun panjang dan entah bagaimana sanggup meninggikan kuduk.
[..How are you, Dear, my sweet little Nyx..]
[..You know what? Jika kau tak mengijinkanku memilikimu, maka tak seorang pun boleh bersamamu, tidak seorang pun, meski dia seorang Todd sekalipun. Nej! Nej! Nej!]
[..Take all the candies, Nyx. Bye-bye, have a good night and sleep tight... , min lilla gumman..]