Mohon tunggu...
Jasmine
Jasmine Mohon Tunggu... Wiraswasta - Email : Justmine.qa@gmail.com

Just me, Jasmine, just a tiny dust in the wind

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Hotel Impian Tijah

31 Maret 2015   15:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:44 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Malu ya memang simbah merasa malu, wong malu itukan sebagian daripada iman. Tapi maubagaimana kalau sudah kebanjur?” jawab Tijah sekenanya.

“Tenang saja, Mbah Tijah. Adalah sudah menjadi sifat manusia, lekas lupa. Nanti sebentar saja simbah akan lupa dengan rasa malu itu. Dan orang-orang pun akan cepat melupakan kasusnya simbah. Mungkin satu dua orang akan inget simbah Kartijah yang dituduh nyolong kayu, tapi saat itu gregetnya sudah hilang, sudah basi. Apalagi simbah ini kan cuma orang biasa, mereka yang terkenal saja tidak takut malu, malah pamer kasusnya secara nasional, malah saling adu bongkar aib segala. Nanti kalau sudah keluar penjara, mereka kembali pakai kalung berbandul segedhe gong, gelang, naik mobil mewah, sebarin uang ke media, maka terlupakanlah segala kasusnya yang memalukan,” papar seorang napi yang nampaknya sudah menemukan pencerahan dari balik tirai besi.

“Oh, gitu ya, nak kiyai?” Tijah manggut-manggut.

“Saya napi, Mbah, senes kiyai,” ralatnya.

“Pernah sekolah ngga, Mbah?”

Nate, nak napi kiyai, tapi sampe kelas dua er-er,” sahut Tijah.

“Penjara itu ibarat sekolahan, Mbah, menggodok yang bodoh jadi pintar, yang nakal jadi nurut, yang pinter semoga ngga jadi keblinger. Siapa tahu penjara akan memberi hikmah tak terkira pada simbah. Seperti orang-orang besar dahulu, gitu loh, Mbah, dijerumuskan ke bui malah bisa menulis buku bernilai sejarah tinggi. Bahkan bui sanggup mengubah pesakitan menjadi kiyai. Pokoknya simbah ndak perlu kewatir. Jalani saja sisa umur simbah di sini sambil meninggikan iman. Di mana pun tempat jikalau akhir hayatnya khusnul khotimah itu sudah pasti dijamin suwarga, rak ngaten tho, Mbah?” lalu napi itu mengakhiri tausiahnya begitu saja.

Lah nggih, leres sanget niku, nak napi kiyai. Dan bukankah suwarga jauuuh lebih, lebih, bagus ketimbange hotel terbagus di dunia ini?” Tijah pun berlalu, kembali ke sudut di ruang kotak sempit. Hotel prodeo bukanlah hotel impiannya, begitu jauh melampaui horizon angan-angannya. Namun renta terpenjara bukan lagi perkara. Mata tua itu redup menerawang menembus sela-sela jeruji besi hingga terlihat ada keadilan dibalik ketidak-adilan, ada kasih sayang dibalik sesuatu yang nampak bagai kekejaman dan sesungguhnya ada kepastian dibalik sesuatu yang dianggap tidak pasti. Kartijah telah melihat kepastian itu, dan ia tak meragu…

-0-

Kosakata:

Pangestunipun: berkat doamu – nggih leres: ya, benar – saestu: sungguh – panjenengan: anda – pawon: perapian dari tanah – ngalas: pergi ke hutan – sugeng rawuh: selamat datang – takira: saya kira – ukumanmu: hukumanmu – latung: minyak tanah – suwung: kosong – mutung: ngambek – bruwun ron: mengumpulkan daun – cindhil abang: anak tikus baru lahir, merunut pada masa yang sudah lama – abdining tiyang alit: abdinya orang kecil/rakyat – dingge: dibuat – ijo royo-royo: hijau segar – buntil: makanan khas Jateng untuk lauk – pripun: bagaimana – matur suwun: terima kasih – cah wdhok cilik-cilik: anak perempuan kecil-kecil – wedhokan: perempuan – wong ayu: si cantik – haduh biyung: alamak – nyah londo: nyonyah belanda – samber nggelap: gelap mata – nempur: membeli beras – kethek ogleng: topeng monyet – senes:bukan – nate: pernah – suwarga: surge – rak ngaten tho: bukan begitu? – lah nggih leres sanget niku: ya, benar sekali itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun