Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas PTIQ Jakarta

Hobi Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menelaah Tren Dan Tantangan Masa Depan Dalam Pengembangan Kurikulum

11 Januari 2025   14:46 Diperbarui: 11 Januari 2025   14:46 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Integrasi teknologi dalam kurikulum menjadi sangat penting untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi dunia yang semakin digital. Teknologi digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran melalui penggunaan alat dan platform digital, seperti perangkat lunak pendidikan, aplikasi pembelajaran, dan sistem manajemen pembelajaran (LMS). Teknologi memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik, seperti melalui simulasi, video edukatif, dan game edukasi. Teknologi mendukung pembelajaran jarak jauh dan blended learning, memberikan fleksibilitas untuk belajar kapan saja dan di mana saja. Seiring dengan perkembangan ini, teknologi digital memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap pendidikan di Indonesia. Dengan pemanfaatan teknologi informasi yang canggih, seperti internet, perangkat mobile, dan aplikasi edukasi, proses pembelajaran dapat menjadi lebih efisien dan relevan dengan kebutuhan zaman. Namun, untuk mencapai hasil optimal, diperlukan pengembangan infrastruktur teknologi yang berkelanjutan serta peningkatan kompetensi guru dalam mengintegrasikan teknologi dengan baik ke dalam pembelajaran.[8] Integrasi teknologi juga membantu dalam penilaian yang lebih akurat dan efisien melalui tes online dan analisis data belajar. Teknologi tidak hanya memperkaya pengalaman belajar tetapi akan membantu mengembangkan keterampilan digital yang kritis untuk masa depan. Pembelajaran berbasis proyek (PBL) dan kurikulum digital menawarkan pendekatan inovatif yang mendorong keterlibatan aktif peserta didik dan pengembangan keterampilan abad ke-21. 

 

PBL menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran, di mana peserta didik bekerja pada proyek nyata yang memerlukan penelitian, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Proses ini membantu peserta didik menghubungkan teori dengan praktik dan mengembangkan keterampilan kritis seperti komunikasi, kerjasama, dan kreativitas. Kurikulum digital, di sisi lain, memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan materi pembelajaran melalui berbagai format digital, seperti e-book, video interaktif, dan kursus online.[9] 

 

Tren dan Perkembangan Kurikulum Digital telah menjadi pusat perhatian dalam pendidikan modern, tercermin dari berbagai tren dan perkembangan yang mengubah paradigma pembelajaran. Salah satu tren utama adalah adopsi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam kurikulum, yang memungkinkan integrasi perangkat lunak pembelajaran, konten multimedia, dan platform daring ke dalam pengalaman belajar siswa,  transformasi digital telah mengubah cara pendidikan disampaikan dan diakses, memungkinkan pembelajaran personalisasi dan fleksibilitas yang lebih besar. Selain itu, perkembangan dalam analitik pembelajaran (learning analytics) telah menjadi bagian integral dari kurikulum digital. Analitik pembelajaran memanfaatkan data untuk memahami perilaku dan kebutuhan belajar siswa, membantu guru dan administrator sekolah membuat keputusan yang lebih tepat dalam merancang dan mengelola kurikulum.[10] 

 

Dengan demikian, kurikulum digital tidak hanya mencakup materi pelajaran, tetapi juga strategi evaluasi yang didukung oleh teknologi. Tren lainnya adalah meningkatnya fokus pada pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) dalam kurikulum digital. Hal ini tercermin dari penekanan pada pengembangan keterampilan abad ke- 21 seperti keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Kurikulum digital memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat dalam proyek- proyek autentik yang relevan dengan kehidupan nyata mereka, meningkatkan motivasi dan keterlibatan dalam pembelajaran. Selanjutnya, ada tren yang jelas menuju kurikulum yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan individual siswa.

 

Dengan menggunakan teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan analitik pembelajaran, kurikulum digital dapat menyesuaikan konten, tingkat kesulitan, dan strategi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan belajar masing-masing siswa. Hal ini memungkinkan pengalaman belajar yang lebih efektif dan memuaskan bagi setiap siswa, tanpa mengabaikan keberagaman individu. Selain itu, tren globalisasi juga memengaruhi perkembangan kurikulum digital. Kurikulum digital memungkinkan kolaborasi antar siswa dan guru di seluruh dunia, memperluas cakupan pembelajaran dan memperkaya pengalaman belajar dengan perspektif lintas budaya. Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu global dan mengasah keterampilan komunikasi lintas budaya. Dalam konteks perkembangan kurikulum digital, penelitian dan inovasi terus mendorong batas-batas kemungkinan dalam pendidikan. Dengan terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pendidikan, kurikulum digital akan terus berkembang untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih inklusif, adaptif, dan bermakna bagi semua siswa.[11] 

 

Pengembangan kurikulum harus responsif terhadap perubahan global, teknologi, dan masyarakat. Dalam mengembangkan kurikulum, perlu mengakomodasi kebutuhan peserta didik yang beragam dan menentukan tujuan pembelajaran yang relevan. Selain itu, pengukuran efektivitas dan kesesuaian kurikulum juga diperlukan. Kurikulum di era digital yang berkelanjutan harus mampu mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan masa depan dengan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang relevan dalam konteks global, teknologi, dan sosial. Pendekatan terintegrasi dalam pengembangan kurikulum di era digital khususnya pada sekolah berkebutuhan khusus dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan literasi digital untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang relevan dan terukur serta efektivitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun