Ketika cinta memanggilku,
maka aku akan melewatinya
walau jalannya terjal berliku,
jika cinta memelukku akan kudekap engkau
walau pedang di sela-sela sayapnya melukaiku.
Aku hanya ingin menyentuh tangan keabadian
karena Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia
karena cinta itu membangkitkan semangat hidupku
dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.
Arini sudah melahirkan beberapa karya. Di sela-sela kesibukannya, bersama beberapa orang sahabatnya ia mengelola sebuah buletin yang diberi nama ”Percikan As-Silmi”. Buletin ini sudah terbit beberapa kali. Dalam buletin tersebut ia menulis artikel, cerita, dan puisi. Ada seorang kenalan Haekal, pemilik rental komputer menawarkan kerjasama dalam pencetakan dan menambahkan rubik baru yaitu mengenai dunia teknologi dan komputer. Dengan senang hati Arini menerimanya. Buletin tersebut menjadi konsumsi anak-anak MTs dan MA. di MTs, buletin tersebut langsung di pasarkan oleh Arini. Sedangkan di MA, dipasarkan oleh Haekal.
Sewaktu masih kuliah, Arini sering mengirimkan karya-karyanya ke media. Tulisannya pernah di muat di Radar Bandung, Pikiran Rakyat, Kompas dan Republika. Dia juga kerap memenangkan berbagai perlombaan di tingkat universitasnya sendiri maupun di tingkat nasional.