Mohon tunggu...
Jahar Haiba ID
Jahar Haiba ID Mohon Tunggu... -

saya bercita-cita ingin jadi novelis dan penulis skenario film

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Bilik Raudhah

14 Agustus 2010   09:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:02 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita yang baru saja diwisuda ini memang sungguh berbeda dari kebanyakan wanita lainnya. Di matanya ada ketajaman intelektual setajam sorot mata elang. Dalam langkahnya ada keteguhan untuk istiqamah dalam kebenaran. Dalam ayunan tangannya tersirat kekuatan yang mampu merobohkan kemungkaran.

Belum genap sebulan, Arini tinggal menetap di desa kelahirannya. Empat tahun yang lalu dia meninggalkan kampungnya. Dia pergi ke Bandung untuk melanjutkan studinya. Kini ia sudah menjadi Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Dia sudah merasa sangat mantap untuk mengabdi di desa tercintanya.

Hei, ada apa? Kok anak ibu ngelamun sich!?” ibu menepuk pundak Arini.

Pikiran Arini tiba-tiba buyar, masalah-masalah yang ada di pikirannya sirna.

Ah, Ibu .... ngagetin Arini aja.”

Ibu dan Arini tiba-tiba diam. Masing-masing kebingungan harus berkata apa. Ruangan keluarga menjadi senyap.

”Rin, gimana perkembangan rencana pendirian TK itu?” tanya Ibu sambil menatap mata anaknya.

”Beres, Bu. Staf pengajar ada sekitar lima orang. Proposal untuk para donatur sudah disebar. Alhamdulillah, ternyata di desa kita banyak dermawan yang peduli pada pendidikan Islam.”

”Ya syukur kalau begitu. Mudah-mudahan apa yang kamu lakukan sedikit demi sedikit dapat merubah keadaan desa kita.”

Setelah lulus kuliah Arini pulang ke Majalengka. Di desanya ia masih bingung mau mengerjakan apa. Sebetulnya dia sudah melamar mengajar di MTs. Namun sudah sebulan belum ada panggilan juga. Dia juga sudah membuat proposal untuk mendirikan sebuah TK Islam. Dia ingin menggaet para hartawan di desanya agar mau membantu dan peduli pada pendidikan Islam. Dia menamai sekolah yang akan didirikannya TK As-Silmi.

Selain berjiwa sebagai seorang guru, Arini sangat menggemari karya-karya Kahlil Gibran. Pada saat menulis, dia ketularan gaya penulis dari Lebanon tersebut. Dalam karya-karyanya, Arini kerap kali mengutip kata-kata bijak dari penulis terkenal itu. Dia sangat terkesan tulisan bijak Gibran yang berbunyi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun