Sadarkah betapa degil hatimu karena dengan pongah berkitmat bahwa nikmat Allah manakah, yang akan kau dustakan?
Allah pagi adalah sunnah-Mu
Pembuka hamparan dunia yang beraneka warna dan harum semerbak bagai padang bunga.
Karena hati bening, dan semua kepatuhan karena cinta dan syukur tiada henti kepada-Mu.
Atau...
Menjadikan pagi sebagai pintu nestapa meski sinar surya begitu cemerlangnya, karena hatimu hitam dan keluh kesah adalah senjata yang kau sembunyikan di balik punggung-punggungmu yang tegak karena sombongmu.
Menganggap semua hasil kecemerlangan hidup karena akalmu.
Menghakimi semua tepuk sorak kemenangan karena keperkasaanmu.
Sehingga dengan mudah membuang jauh setiap tanya akan,
Nikmat Allah manakah, yang akan kau dustakan?
Nikmat Allah manakah, yang akan kau dustakan?