Maka, sambil melenting ke udara lima kali berjungkir balik, Datuk Iblis Selatan merapal Jurus Pelontar Meteor yang membuat kedua tangannya berubah menjadi warna merah membara dan berselimut bara api yang siap dilontarkan.
"AWAS, hati-hati," teriak Barjamusti Tetua Partai Bantala Agni yang paling senior memperingatkan para tetua yang lain.
"HIAAA... BLAAARRRR!"
Adu dua pukulan sakti antara Jurus Pelontar Meteor dengan Jurus Bara Api Suci, membuat tubuh Barjamusti terlempar sepuluh tombak karena kalah kuat.
Tubuhnya yang gempal terbanting menghantam gerbang istana Benua Lokananta.
Barjamusti terluka dalam dan muntah darah.Â
Kejadian itu membuat empat orang patriot terkejut, karena tidak menyangka bahwa Ki Barjamusti yang mempunyai ilmu kesaktian tertinggi kalah adu tenaga dalam.
"HA... HA... HA... HA, Ayo, maju semua budak-budak Benua Kerta. Aku akan kirim kalian semua ke neraka, menemani Natadenta," tawa seram dan teriakan penuh ancaman dari Datuk Iblis Selatan.
Meski Panglima Natadenta telah mati, namun sepak terjang para penjahat berhasil merangsek menjebol pertahanan gerbang istana.
Apalagi tawa besar dan teriakan kesombongan Datuk Iblis Selatan membakar semangat mereka.
Para penjahat dengan ilmu kesaktian beragam bergerak terus meski dihalang-halangi oleh Panglima Saratoma yang dengan gigih menjaga istana. Hatinya sedikit lapang, meski melihat bahwa kedudukan pembela setia Baginda Raja Benua Kerta satu demi satu berguguran. Yang terpenting, Baginda Raja Benua Kerta dan keluarganya sudah diamankan oleh Perdana Mentri Suga Branjali.